Di antara sepupu2 dari keluarga Papa gua, gua tuh termasuk salah satu yg paling muda. Karena itu, di saat gua masih SD, sepupu2 gua udah banyak yg SMA, bahkan kuliah. Saat itu, gua menyadari bahwa sepupu2 gua yg saat itu udah mulai "akil balig", sering bawa "pacar" nya ke acara kumpul2 keluarga. Ga ada salahnya sih, kalo gua pikir...cuma ternyata kemudian hal ini akan menimbulkan suatu masalah.
Salah satu sepupu (cowo) gua pernah ada yg bawa pacarnya ke acara foto keluarga waktu ultah 50 tahun perkawinan Kakek-Nenek gua. Saat itu, gua yg udah masuk SMP udah mulai ngerasa "risih". Kayaknya kalo cuma makan2 tahun baru / Imlek sih masih gpp, kalo foto keluarga kan mestinya terbatas untuk keluarga inti doank, itu yg ada di pikiran gua. Tapi waktu gua nanya ke bokap, bokap bilangnya sih mereka udah/segera tunangan (gua ga gitu inget). Ya udah deh, akhirnya foto bareng.
Tapi ga lucunya, beberapa lama kemudian, sepupu gua PUTUS donk sama pacarnya itu. Jadinya, sampe sekarang setiap kali gua liat foto keluarga besar Papa gua, ada muka MANTAN pacar sepupu gua itu nemplok di sana...hahaha...entah harus ketawa atau facepalm. Kurang sial apa ya sepupu gua itu? Move on itu tidak mudah, eh tiap liat foto keluarga, masih harus liat muka mantannya...
Anyway, setelah sampe di China sini, gua baru tau bahwa yg namanya mengenalkan pacar ke keluarga, di China tuh dianggap sebagai sebuah peristiwa besar (大事). Kenapa? Karena biasanya kalo orang sini bawa pacarnya ke acara kumpul keluarga, itu tandanya mereka udah segera mau melanjutkan hubungan mereka itu ke tahap perkawinan. Jadi, di sini tuh ga boleh sembarangan ngenalin pacar ke keluarga. Kalo buat orang yg udah kerja, biasanya mereka menjalin hubungan dulu 1-2 tahun sampai mantab, baru deh dikenalin ke keluarga masing2.
Kenapa seperti ini? Gua pernah tanya temen Chinese gua dan dia bilang bahwa orang China kebanyakan menganut paham Confucianisme dan menurut ajaran Confucius, keluarga itu nomer satu. Pacar itu termasuknya sebagai orang luar dan bawa orang luar ke acara kumpul keluarga bukanhal suatu hal yg sopan. Jadi ya, jangankan ke keluarga besar, ke papa mama aja biasanya ga begitu jadian langsung dikenalin. Tunggu hubungannya berjalan mantab, baru deh kenalin ke ortu, begitulah kebiasaan orang sini.
Fenomena inilah yg jadi inti cerita dari film Contract Lover (合约情人) yg mau gua bahas di postingan kali ini.
Qifa (Richie Ren) adalah seorang pengusaha muda yg sukses di Beijing. Ia sudah lama berpacaran dengan Rachel (Kate Tsui), seorang wanita "modern" yg berprofesi sebagai guru pole dancing. Menjelang Tahun Baru Imlek, orang tua Qifa memintanya untuk pulang kampung ke Foshan sambil membawa kekasihnya. Namun Qifa tidak berani membawa Rachel pulang kampung karena takut orang tuanya yg masih berpikiran sangat tradisional dan memegang teguh adat Timur itu tidak mampu menerima kepribadian Rachel yg sangat kebarat-baratan.
Qifa dan Rachel akhirnya mendapatkan sebuah ide, mereka mempekerjakan Liu Zao (Fan Bingbing), seorang cewe freshgraduate untuk menyamar sebagai pacar Qifa dan membuat onar di depan orangtua Qifa supaya di saat Rachel datang menyusul ke sana, ia masih terlihat jauh lebih baik daripada Liu Zao dan orang tua Qifa mau menerimanya.
Rencana itu awalnya berjalan mulus dan Liu Zao berkali2 berhasil membuat orangtua Qifa naik pitam. Tapi Qifa lupa, bahwa kasih orangtua terhadap anaknya lebih besar daripada apapun. Meskipun Liu Zao berkali2 berbuat onar, orangtua Qifa tidak menyalahkan Liu Zao, maupun Qifa, mereka malah berusaha sebaik-baiknya untuk bisa menerima "calon menantu" mereka itu ke dalam keluarga mereka...
Memang di Asia sini yg namanya married tuh lebih rumit daripada di Barat sana. Kalo orang Barat, nikah tuh atas keputusan pribadi, orang tua ga setuju juga masih bisa nikah. Tapi ya, mereka juga kebanyakan nikahnya pake duit sendiri, ga dibantu sama ortu, jadi ya suka2 mereka aja. Makanya, kebanyakan orang nikahnya juga ga secepet orang Asia karena mereka harus mendahulukan karir dulu daripada keluarga. Wanita umur kepala 3 baru nikah tuh bukan sebuah hal yg aneh.
Beda halnya di Asia (Timur), nikah tuh bukan hanya masalah dua orang, tetapi hajatnya dua keluarga. Lewat pernikahan, bukan hanya kedua mempelai yg bersatu menjadi suami istri, tapi juga dua keluarga menjadi satu keluarga. Karena itu ya jangan aneh kalo orangtua kita sering cerewet atau ikut campur soal preferensi kita memilih pasangan.
Bukan hal yg aneh bahwa semua orang tua ingin memastikan yg terbaik bagi anaknya. Tapi pada akhirnya, gua yakin mereka juga sadar bahwa semua itu juga tidak jauh lebih penting dari kebahagiaan sang anak itu sendiri. Jadi ya, soal ortu ga setuju sama calon tunangan kita, terus sepenuh tenaga maksa2 kita untuk putus, gua rasa jaman sekarang itu hanya terjadi di sinetron2 aja. Ga peduli seberapa ga cocoknya ortu sama calon pasangan kita, orangtua pasti akan berusaha sekuat tenaga untuk bisa menerima dia, demi sang anak.
After all, di dunia ini siapa sih yg bisa lebih menyayangi kita daripada orang tua kita sendiri? Kawin masih bisa cerai, tapi hubungan anak dan orangtua itu terukir di dalam suaratn takdir kita. Utang emas masih bisa dibayar, tapi hutang budi kita terhadap orang tua, selamanya kita ga akan pernah bisa membayarnya. Yg bisa kita lakukan hanyalah berusaha sebaik2nya untuk jadi orang yg berbahagia, supaya orangtua kita juga bisa lega, melihat anaknya berhasil meraih kebahagiaan di dalam hidupnya.
Meskipun plot ceritanya cukup simpel, tapi film ini dapat dengan menarik membawa penontonnya hanyut ke dalam drama-komedi keluarga ini. Banyak sekali adegan konyol yg membuat kita tertawa terbahak2 sepanjang filmnya. Film ini juga adalah salah satu karya masterpiece Fan Bingbing yg membuat dirinya kini menjadi artis papan atas di China. Don't miss it!
Rating : 9/10
Sebagai bonus, itu gua sertain link youtube salah satu lagu yg ada di film ini. Mungkin temen2 udah sering denger lagunya dinyanyiin om2 tante2 di karaoke atau kawinan, tapi ini versi barunya di nyanyiin sama David Tao
"Yue Liang Dai Biao Wo De Xin"
The Moon Represent My Heart
Salah satu sepupu (cowo) gua pernah ada yg bawa pacarnya ke acara foto keluarga waktu ultah 50 tahun perkawinan Kakek-Nenek gua. Saat itu, gua yg udah masuk SMP udah mulai ngerasa "risih". Kayaknya kalo cuma makan2 tahun baru / Imlek sih masih gpp, kalo foto keluarga kan mestinya terbatas untuk keluarga inti doank, itu yg ada di pikiran gua. Tapi waktu gua nanya ke bokap, bokap bilangnya sih mereka udah/segera tunangan (gua ga gitu inget). Ya udah deh, akhirnya foto bareng.
Tapi ga lucunya, beberapa lama kemudian, sepupu gua PUTUS donk sama pacarnya itu. Jadinya, sampe sekarang setiap kali gua liat foto keluarga besar Papa gua, ada muka MANTAN pacar sepupu gua itu nemplok di sana...hahaha...entah harus ketawa atau facepalm. Kurang sial apa ya sepupu gua itu? Move on itu tidak mudah, eh tiap liat foto keluarga, masih harus liat muka mantannya...
![]() |
Kayaknya ini perasaan sepupu gua tiap kali liat foto keluarga besar gua... |
Anyway, setelah sampe di China sini, gua baru tau bahwa yg namanya mengenalkan pacar ke keluarga, di China tuh dianggap sebagai sebuah peristiwa besar (大事). Kenapa? Karena biasanya kalo orang sini bawa pacarnya ke acara kumpul keluarga, itu tandanya mereka udah segera mau melanjutkan hubungan mereka itu ke tahap perkawinan. Jadi, di sini tuh ga boleh sembarangan ngenalin pacar ke keluarga. Kalo buat orang yg udah kerja, biasanya mereka menjalin hubungan dulu 1-2 tahun sampai mantab, baru deh dikenalin ke keluarga masing2.
Kenapa seperti ini? Gua pernah tanya temen Chinese gua dan dia bilang bahwa orang China kebanyakan menganut paham Confucianisme dan menurut ajaran Confucius, keluarga itu nomer satu. Pacar itu termasuknya sebagai orang luar dan bawa orang luar ke acara kumpul keluarga bukanhal suatu hal yg sopan. Jadi ya, jangankan ke keluarga besar, ke papa mama aja biasanya ga begitu jadian langsung dikenalin. Tunggu hubungannya berjalan mantab, baru deh kenalin ke ortu, begitulah kebiasaan orang sini.
Fenomena inilah yg jadi inti cerita dari film Contract Lover (合约情人) yg mau gua bahas di postingan kali ini.
Qifa (Richie Ren) adalah seorang pengusaha muda yg sukses di Beijing. Ia sudah lama berpacaran dengan Rachel (Kate Tsui), seorang wanita "modern" yg berprofesi sebagai guru pole dancing. Menjelang Tahun Baru Imlek, orang tua Qifa memintanya untuk pulang kampung ke Foshan sambil membawa kekasihnya. Namun Qifa tidak berani membawa Rachel pulang kampung karena takut orang tuanya yg masih berpikiran sangat tradisional dan memegang teguh adat Timur itu tidak mampu menerima kepribadian Rachel yg sangat kebarat-baratan.
Qifa dan Rachel akhirnya mendapatkan sebuah ide, mereka mempekerjakan Liu Zao (Fan Bingbing), seorang cewe freshgraduate untuk menyamar sebagai pacar Qifa dan membuat onar di depan orangtua Qifa supaya di saat Rachel datang menyusul ke sana, ia masih terlihat jauh lebih baik daripada Liu Zao dan orang tua Qifa mau menerimanya.
Rencana itu awalnya berjalan mulus dan Liu Zao berkali2 berhasil membuat orangtua Qifa naik pitam. Tapi Qifa lupa, bahwa kasih orangtua terhadap anaknya lebih besar daripada apapun. Meskipun Liu Zao berkali2 berbuat onar, orangtua Qifa tidak menyalahkan Liu Zao, maupun Qifa, mereka malah berusaha sebaik-baiknya untuk bisa menerima "calon menantu" mereka itu ke dalam keluarga mereka...
Apa sih pesan moral yg mau disampaikan oleh film ini? Ada banyak, tapi gua rasa yg paling utama adalah kasih orang tua terhadap anak melebihi apapun.
Memang di Asia sini yg namanya married tuh lebih rumit daripada di Barat sana. Kalo orang Barat, nikah tuh atas keputusan pribadi, orang tua ga setuju juga masih bisa nikah. Tapi ya, mereka juga kebanyakan nikahnya pake duit sendiri, ga dibantu sama ortu, jadi ya suka2 mereka aja. Makanya, kebanyakan orang nikahnya juga ga secepet orang Asia karena mereka harus mendahulukan karir dulu daripada keluarga. Wanita umur kepala 3 baru nikah tuh bukan sebuah hal yg aneh.
Beda halnya di Asia (Timur), nikah tuh bukan hanya masalah dua orang, tetapi hajatnya dua keluarga. Lewat pernikahan, bukan hanya kedua mempelai yg bersatu menjadi suami istri, tapi juga dua keluarga menjadi satu keluarga. Karena itu ya jangan aneh kalo orangtua kita sering cerewet atau ikut campur soal preferensi kita memilih pasangan.
Bukan hal yg aneh bahwa semua orang tua ingin memastikan yg terbaik bagi anaknya. Tapi pada akhirnya, gua yakin mereka juga sadar bahwa semua itu juga tidak jauh lebih penting dari kebahagiaan sang anak itu sendiri. Jadi ya, soal ortu ga setuju sama calon tunangan kita, terus sepenuh tenaga maksa2 kita untuk putus, gua rasa jaman sekarang itu hanya terjadi di sinetron2 aja. Ga peduli seberapa ga cocoknya ortu sama calon pasangan kita, orangtua pasti akan berusaha sekuat tenaga untuk bisa menerima dia, demi sang anak.
After all, di dunia ini siapa sih yg bisa lebih menyayangi kita daripada orang tua kita sendiri? Kawin masih bisa cerai, tapi hubungan anak dan orangtua itu terukir di dalam suaratn takdir kita. Utang emas masih bisa dibayar, tapi hutang budi kita terhadap orang tua, selamanya kita ga akan pernah bisa membayarnya. Yg bisa kita lakukan hanyalah berusaha sebaik2nya untuk jadi orang yg berbahagia, supaya orangtua kita juga bisa lega, melihat anaknya berhasil meraih kebahagiaan di dalam hidupnya.
Meskipun plot ceritanya cukup simpel, tapi film ini dapat dengan menarik membawa penontonnya hanyut ke dalam drama-komedi keluarga ini. Banyak sekali adegan konyol yg membuat kita tertawa terbahak2 sepanjang filmnya. Film ini juga adalah salah satu karya masterpiece Fan Bingbing yg membuat dirinya kini menjadi artis papan atas di China. Don't miss it!
Rating : 9/10
Sebagai bonus, itu gua sertain link youtube salah satu lagu yg ada di film ini. Mungkin temen2 udah sering denger lagunya dinyanyiin om2 tante2 di karaoke atau kawinan, tapi ini versi barunya di nyanyiin sama David Tao
"Yue Liang Dai Biao Wo De Xin"
The Moon Represent My Heart
你问我爱你有多深
ni wen wo ai ni you duo shen
You ask me how deeply I love you
Kau bertanya seberapa dalam perasaanku padamu
Kau bertanya seberapa dalam perasaanku padamu
我爱你有几分
wo ai ni you ji fen
How much I love you
Seberapa besar aku mencintaimu
Seberapa besar aku mencintaimu
我的情也真
wo de qing ye zhen
My feelings are real
Perasaanku ini nyata
Perasaanku ini nyata
我的爱也真
wo de ai ye zhen
My love is also sincere
Cintaku ini tulus
月亮代表我的心
yue liang dai biao wo de xin
The moon represents my heart
Sinar bulan melambangkankan hatiku