Quantcast
Channel: Emotional Flutter
Viewing all 172 articles
Browse latest View live

Cara Ampuh Promosi Blog Ala Emotional Flutter

$
0
0


Tulisan ini ditujukan bagi mereka-mereka yg ingin jadi seorang personal Blogger

Kemarin ada seorang blogger junior yg bertanya ke gua :
"Kak Keven, bagaimana sih caranya mempromosikan blog saya supaya banyak pembacanya?"

Sebenarnya ada banyak cara untuk mempromosikan blog :
1) Rajin update blog
2) Share ke social media
3) Rajin blogwalking dan meninggal komentar di blog orang lain
4) Ikut komunitas blogger
5) Ikutan kopdar, lomba, atau giveaway
6) Jadi kontributor atau guest posting di blog lain yg sudah banyak pembacanya

Dan lain sebagainya. Wah banyak banget deh, silakan googling sendiri.

Gua liat sudah banyak blogger lain yg membahas soal hal ini dengan sangat lengkap, jadi (meskipun berpotensi meningkatkan SEO blog ini), gua gak mau mengulangi lagi menulis hal-hal yg sama. 
Buat apa? Kalian tinggal baca blog-blog lain, ngapain harus baca di Emotional Flutter?

Sesuai namanya, blog ini khusus berisi hal-hal yg EMOTIONAL, dan oleh karena itu, di kesempatan kali ini gua mau berbagi sebuah cara promosi blog yg bisa menggugah jiwa raga kalian wkwkwk

Gua pribadi punya satu cara ampuh untuk mempromosikan blog, sebuah cara yg hanya bisa gua lakukan sendiri. 

Cara tersebut adalah dengan MENJADI DIRI SENDIRI.

DUNGGGG 
(hari ini tim sound effect nya lagi libur, jadi gua minjem gong dari padepokan silat di sebelah rumah wkwkwk)

Kesannya klise banget ya? Emang.
Tapi eits, tunggu dulu...



Menjadi diri sendiri itu...seperti apa sih?
Memang kedengarannya mudah, tapi tidak sesimpel yg kalian kira

Coba renungkan pertanyaan-pertanyaan di bawah ini :
1) Mampukah kamu menjamin bahwa tulisan yg kamu tulis di blog kamu itu semuanya murni adalah buah pikiran kamu, dari pengalaman pribadi kamu, bukan cuma sekedar demi SEO, bukan cuma ikut-ikutan trend, apalagi hasil copas punya orang lain?
2) Mampukah kamu menjamin bahwa inspirasi, pelajaran hidup, dan tips-tips yg kamu bagikan di blog, semuanya adalah hasil air mata dan keringat gua sendiri?

Gua sendiripun belum bisa menjawab IYA dengan yakin 100% terhadap dua pertanyaan di atas.

Tapi gua selalu berusaha untuk MENJADI DIRI SENDIRI
Jadi, kalau teman-teman pembaca ingin mendapatkan inspirasi dari pengalaman hidup gua, ingin belajar dari perjalanan hidup gua, mereka hanya bisa mendapatkannya di satu tempat, di blog ini, di Emotional Flutter.

Ini adalah cara promosi blog yg paling ampuh menurut gua.

Gimana?
Kesannya gampang
...tapi sebenarnya TIDAK.

Gua akhir-akhir ini rajin blogwalking, dan gua menemukan beberapa blog yg...well...maksud si penulis sih pengen menjadi diri sendiri, pengen menciptakan personal branding yg kuat...tapi tampaknya belum berhasil. 

Kenapa?

Mereka INGIN NGELAWAK, tapi pengalaman yg mereka alami itu TIDAK LUCU
Mereka INGIN MEMOTIVASI, tapi pengetahuan mereka sendiri TIDAK LUAS
Mereka INGIN MENGINSPIRASI, tapi hidup mereka sendiri TIDAK MENARIK

Gua bukan mau merendahkan para pemilik blog itu ya. Gua sendiri SADAR BANGET bahwa hidup gua itu masih banyak kekurangannya, karena itu gua tidak pernah berhenti belajar.

Dan semakin banyak belajar, semakin gua sadar bahwa masih banyak hal yg tidak gua ketahui.

Dan semakin banyak yg gua alami, baik kegagalan maupun keberhasilan, semakin banyak pula yg bisa gua bagikan di blog ini

benjamin franklin


Kawan, jadi penulis itu bukan pekerjaan yg mudah. Seorang penulis punya tanggung jawab untuk menginspirasi pembacanya, untuk membayar waktu dan tenaga yg sudah mereka keluarkan untuk membaca tulisanmu dengan inspirasi dan pengetahuan baru.

Kalo kalian ingin jadi seorang penulis, jangan pernah menganggap gelas hidupmu itu sudah penuh, karena jika kalian tidak menyediakan ruang, maka kalian tidak bisa belajar hal-hal baru. 
Dan sebaliknya, jika gelasmu itu kosong, apa yg mau kamu bagikan bagi pembacamu? Gelas kamu sendiri aja ga ada isinya, terus mau berbagi apa?

Belajarlah banyak hal baru di dalam hidupmu.
Banyaklah berinteraksi dengan orang-orang yg pengalaman hidupnya menarik.
Dan perkayalah hidupmu dengan pengalaman-pengalaman yg berharga.

Jadilah dirimu sendiri di saat menulis, jadilah seseorang irreplaceable, sesuatu yg tidak bisa tergantikan, sumber inspirasi berharga yg tidak bisa didapatkan di tempat lain. 

Dan dengan sendirinya, blog kamu tidak akan pernah kehabisan pembaca…







[MANDARIN SONG] 你,好不好

$
0
0
Eric Zhou 周兴哲 pinyin lyrics english indonesian translation

你,好不好?Ni Hao Bu Hao?
Singer : Eric Zhou 周兴哲

Simplified Chinese and Pinyin Lyrics 
With English and Indonesian Translation



是不是 还那么爱迟到
Shi bushi, hai name ai chidao
Are you always late as usual?
Apakah kau masih suka telat seperti biasanya?
熬夜工作 又睡不好
aoye gongzuo you shui bu hao
Stay up late to work and don't sleep well?
Karena lembur kerja, kurang tidur?

等你 完成你的目表
deng ni wancheng ni de mubiao
After you've achieved your dream, please stop pushing yourself too far
Meskipun demi mengejar mimpi
要戒掉逞强的嗜好
yao jie diao chengqiang de shihao
Try to quit your habit
Aku harap kamu jangan terlalu memaksakan diri

都怪我
dou guai wo
Blame me
Yang sudah berlalu, semua adalah salahku
把自尊放太高 沒有把你照顾好
ba zizun fang tai gao, meiyou ba ni zhaogu hao
For my pride was too much, I didn't take good care of you
Terlalu mementingkan ego sendiri, tidak memperlakukanmu baik-baik

骄傲 是脆弱的外表
jiao'ao shi cuiruo de waibiao
Pride is fragile appearance
Gengsi adalah hal yg paling rapuh
最怕我的心 你不要
zui pa wo de xin ni bu yao
Thing that I most fear is you don't want my heart
Sekarang hanya takut kau tidak menginginkan hatiku lagi

能不能继续 对我哭 对我笑 对我好
neng bu neng jixu dui wo ku, dui wo xiao, dui wo hao
Can you continue to cry to me, smile at me, be nice to me?
Bisa kah kau kembali menangis untukku, tersenyum untukku, baik kepadaku?
继续让我 为你笑 为你疯 陪你老
jixu rang wo wei ni xiao, wei ni feng, pei ni lao
Allow me to think for you, get crazy for you and grow old with you
Ijinkan aku tertawa untukmu, tergila-gila padamu, bersamamu sampai tua
你好不好 好想知道
ni hao bu hao, hao xiang zhidao
How have you been? I really want to know
Apa kabarmu sekarang? Aku sangat ingin tahu
別急着把回忆都丟掉
bie jizhe ba huiyi dou diudiao
Do not rush to throw away all the memories
Jangan terburu-buru kau buang semua kenangan itu

我只需要你在身边 陪我吵 陪我鬧
wo zhi xuyao ni zai shenbian, pei wo chao, pei wo nao
I just want you by my side, get crazy with me, play with me
Aku hanya butuh kau di sisiku, tertawa dan bercanda bersamaku
用好的我 把过去 坏的我 都換掉
yong hao de wo ba guo qu, huai de wo dou huan diao
Let the good me replace the old, bad me
Biarkan sisi baik diriku, menggantikan semua keburukanku di masa lalu
好想听到 你坚决说爱我
hao xiang ting dao, ni jianjue shuo ai wo
Really want to hear, you say you strongly love me
Sangat ingin mendengar lagi, kau percaya dan mencintaiku
可惜回不去那一秒
kexi hui bu qu na yi miao
Unfortunately, we can't turn back time
Sayangnya, kita tidak dapat memutar balik waktu
你,好不好?
ni, hao bu hao?
How have you been?
Apa kabarmu sekarang? (1)

天知道 我快要受不了
Tian zhidao, wo kuai yao shou bu liao
God knows, I can't stand it anymore
Hanya Tuhan yg tahu, bahwa aku tak tahan lagi
后悔 钻进心里烧
houhui zuanjin xin li shao
The regret is burning in my heart
Rasa sesal ini membakar hatiku

拥抱 再多一次就好
yongbao zai duo yici jiu hao
I wanna embrace you one more time
Andai bisa memelukmu satu kali lagi
你要的 我都做得到
ni yao de, wo dou zuo de dao
I would do anything you want
Apapun yg kau inginkan, akan kulakukan untukmu

能不能继续 对我哭 对我笑 对我好
neng bu neng jixu dui wo ku, dui wo xiao, dui wo hao
Can you continue to cry to me, smile at me, be nice to me? 
Bisa kah kau kembali menangis untukku, tersenyum untukku, baik kepadaku?
继续让我 为你笑 为你疯 陪你老
jixu rang wo wei ni xiao, wei ni feng, pei ni lao
Allow me to think for you, get crazy for you and grow old with you
Ijinkan aku tertawa untukmu, tergila-gila padamu, bersamamu sampai tua
给你的好 还要不要
gei ni de hao, hai yao bu yao
Would you still accept it, the good I'd give to you now
Semua cintaku ini, masihkah kau menginginkannya?
答案我卻不敢揭晓
da'an, wo que bu gan jiexiao
Yet I dare not hear your answer
Tapi aku tak berani mendengar jawabanmu

我只需要你在身边 陪我吵 陪我鬧
wo zhi xuyao ni zai shenbian, pei wo chao, pei wo nao
I just want you by my side, get crazy with me, play with me
Aku hanya butuh kau di sisiku, tertawa dan bercanda bersamaku
別用离开教我 失去的人最重要
bie yong likai jiao wo, shiqu de ren zui zhongyao
Please don't use leaving me as the lesson of losing someone important
Tolong jangan tinggalkan aku hanya demi mengajarkanku arti kehilangan
別说 你曾经爱过我
bie shuo ni cengjing ai guo wo
Don't say you ever loved me
Jangan bilang bahwa semua itu sudah berlalu
让我们回到那一秒
rang women hui dao na yi miao
Let us turn back the time
Ayo kembali lagi ke masa-masa itu
你,好不好?
ni, hao bu hao
Will you?
Bersediakah kamu? (2)

能不能继续 对我哭 对我笑 对我好
neng bu neng jixu dui wo ku, dui wo xiao, dui wo hao
Can you continue to cry to me, smile at me, be nice to me?
Bisa kah kau kembali menangis untukku, tersenyum untukku, baik kepadaku?
继续让我 为你笑 为你疯 陪你老
jixu rang wo wei ni xiao, wei ni feng, pei ni lao
Allow me to think for you, get crazy for you and grow old with you
Ijinkan aku tertawa untukmu, tergila-gila padamu, bersamamu sampai tua
你好不好 我好想知道
ni hao bu hao, wo hao xiang zhidao
How have you been? I really want to know
Apa kabarmu sekarang? Aku sangat ingin tahu
別急着把我的爱丟掉
bie jizhe ba wo de ai diudiao
Do not rush to throw away all my love

Jangan terburu-buru kau buang semua cinta ku

我只需要你在身边 陪我吵 陪我鬧
wo zhi xuyao ni zai shenbian, pei wo chao, pei wo nao
I just want you by my side, get crazy with me, play with me
Aku hanya butuh kau di sisiku, tertawa dan bercanda bersamaku
別用离开教我 失去的人最重要
bie yong likai jiao wo, shiqu de ren zui zhongyao
Please don't use leaving me as the lesson of losing someone important
Tolong jangan tinggalkan aku hanya demi mengajarkanku arti kehilangan
別说 你曾经爱过我
bie shuo ni cengjing ai guo wo
Don't say you ever loved me
Jangan bilang bahwa semua itu sudah berlalu
让我们回到那一秒
rang women hui dao na yi miao
Let us turn back the time
Ayo kembali lagi ke masa-masa itu
你,好不好?
ni, hao bu hao
Will you?
Bersediakah kamu? (2)

---

Catatan :
好 (Hǎo) dalam bahasa Mandarin mempunyai banyak arti.
Bisa berarti "Baik"
Bisa berarti "Iya"atau "Mau"

Jadi, 好不好 (Hǎobù hǎo) di dalam lagu di atas juga ada dua macam artinya
(1) 你,好不好 = Kamu, baik atau tidak baik?
Artinya : Apa kabarmu sekarang?

(2) 你,好不好 = Kamu, mau atau tidak?
Artinya : Apakah kamu bersedia? / Bersediakah kamu?

Pertanyaan :
Jadi, menurut teman-teman pembaca...
Judul lagu di atas (Ni Hao Bu Hao) kalau diterjemahkan, menggunakan arti yg pertama atau yg kedua?

Ayo diskusi di kotak komentar di bawah ini =)



[MANDARIN SONG] 以后别做朋友

$
0
0
Eric Zhou 周兴哲 pinyin lyrics english indonesian translation

以后别做朋友 Yi Hou Bie Zuo Peng You
Singer : Eric Zhou 周兴哲

Simplified Chinese and Pinyin Lyrics 
With English and Indonesian Translation



习惯听你分享生活细节
xi guan ting ni fen xiang sheng huo xi jie
I’m used to hear you share the details of your life
Karena sudah terbiasa mendengar cerita tentang hari-harimu
害怕破坏完美的平衡点
hai pa po huai wan mei de ping heng dian
Afraid that I will destroy the perfect point of balance
Maka aku takut merusak keharmonisan di antara kita

保持着距离一颗心的遥远
bao chi zhe ju li yi ke xin de yao yuan
Keeping a distance, a heart’s distance
Ku terus menjaga jarak, menjaga hati
我的寂寞你就听不见
wo de ji mo ni jiu ting bu jian
Then you won’t be able to hear my loneliness
Supaya kau tidak mendengar jeritan kesepianku

我走回从前你往未来飞
wo zou hui cong qian ni wang wei lai fei
I stepped back to the past as you fly towards the future
Aku terus melihat ke belakang, sementara kau terbang menyongsong hari esok
遇见对的人错过交叉点
yu jian dui de ren cuo guo jiao cha dian
Met the right person but missed the point of intersection
Kaulah yg kuinginkan, tapi jalan kita tidak bersinggungan

明明你就已经站在我面前
ming ming ni jiu yi jing zhan zai wo mian qian
You are already standing right here in front of me
Meskipun kau kini berada di hadapanku
我却不断挥手说再见
wo que bu duan hui shou shuo zai jian
But I kept waving and saying goodbye
Tapi kita tetap tidak bisa bersatu

以后别做朋友 朋友不能牵手
yi hou bie zuo peng you, peng you bu neng qian shou
Let’s not be friends anymore, friends can’t hold hands
Bisakah kita tidak bersahabat lagi? Karena sebagai sahabat ku tak mampu menggenggam tanganmu
想爱你的冲动 我只能笑着带过
xiang ai ni de chong dong, wo zhi neng xiao zhe dai guo
The impulse to love you, I can only smile and let it go
Rasa cintaku padamu, hanya dapat kubiarkan sirna di balik senyumanku

最好的朋友 有些梦 不能说出口
zui hao de peng you, you xie meng, bu neng shuo chu kou
As best friends, there are some dreams which cannot be told
Sebagai sahabat, hasrat ini tak bisa kukatakan kepadamu
就不用承担 会失去你的心痛
jiu bu yong cheng dan, hui shi qu ni de xin tong
Then I don’t have to bear, the heartache of losing you
Karena aku tidak mau kehilangan dirimu

划一个安全的天空界线
hua yi ge an quan de tian kong jie xian
Drawing a safe boundary in the sky
Kuukir sebuah batas aman di hubungan kita
谁都不准为我们掉眼泪
shui du bu zhun wei wo men diao yan lei
No one is allowed to shed tears for us
Supaya tidak ada lagi yg perlu menangis di antara kita

放弃好好爱一个人的机会
fang qi hao hao ai yi ge ren de ji hui
Giving up the chance to really love someone
Kurelakan kesempatan untuk mencintaimu ini berlalu
要看着你幸福到永远
yao kan zhuo ni xing fu dao yong yuan
I want to see you happy forever
Karena aku lebih bahagia melihatmu terus berbahagia seperti sekarang

以后别做朋友 朋友不能牵手
yi hou bie zuo peng you, peng you bu neng qian shou
Let’s not be friends anymore, friends can’t hold hands
Bisakah kita tidak bersahabat lagi? Karena sebagai sahabat ku tak mampu menggenggam tanganmu
想爱你的冲动 我只能笑着带过
xiang ai ni de chong dong, wo zhi neng xiao zhe dai guo
The impulse to love you, I can only smile and let it go
Rasa cintaku padamu, hanya dapat kubiarkan sirna di balik senyumanku

最好的朋友 有些梦 不能说出口
zui hao de peng you, you xie meng, bu neng shuo chu kou
As best friends, there are some dreams which cannot be told
Sebagai sahabat, hasrat ini tak bisa kukatakan kepadamu
就不用承担 会失去你的心痛
jiu bu yong cheng dan, hui shi qu ni de xin tong
Then I don’t have to bear, the heartache of losing you
Karena aku tidak mau kehilangan dirimu

忍住失控 太折磨 我自作自受
ren zhu shi kong, tai zhe mo, wo zi zuo zi shou
It’s so torturing to control myself as I’m about to breakdown, this is my own fault
Sungguh menderita, untuk terus mencintai diam-diam seperti ini
回忆都是我 好不了的伤口
hui yi dou shi wo, hao bu liao de shang kou
The past is a wound that can never be healed
Tapi ini semua salahku, karena ku tak mampu menghapus luka di masa lalumu

以后还是朋友 还是你最懂我
yi hou hai shi peng you, hai shi ni zui dong wo
We will still be friends, you are still the one who understands me the most
Kita akan terus menjadi sahabat, karena kau yg paling mengerti aku
我们有始有终 就走到世界尽头
wo men you shi you zhong, jiu zou dao shi jie jin tou
We will have a beginning and an end, until the world ends
Kau dan aku akan terus begini, sampai di akhir waktu

永远的朋友 祝福我 遇见爱以后
yong yuan de peng you, zhu fu wo, yu jian ai yi hou
As my friend forever, give me your blessing, after I meet love again
Sahabatku tersayang, doakan aku, jikalau cinta singgah lagi di hidupku
不会再懦弱 紧紧握住那双手
bu hui zai nuo ruo, jin jin wo zhu nei shuang shou
I won’t be a coward and tightly hold onto that pair of hands
Berikan aku keberanian untuk menyambutnya

---

Catatan :
Terjemahan Indonesianya mungkin tidak 100% tepat kata per kata dengan lirik Mandarin nya, di beberapa tempat sengaja saya sesuaikan supaya artinya lebih mudah dimengerti oleh pembaca dari Indonesia

Pertanyaan :
Jadi, menurut teman-teman pembaca...
Dua orang yg awalnya bersahabat, bisa jadi kekasih gak sih?
Jika suatu hari kamu jatuh cinta pada sahabatmu, apakah kamu akan ambil resiko untuk menyatakan cintamu, atau kamu lebih memilih diam demi menjaga agar persahabatan tidak rusak?

Ayo diskusi di kotak komentar di bawah ini =)



Semuanya Dimulai Jauh Sebelum Kutemukan Dirimu

$
0
0
finding you love soulmate love you before i met you


Sebelum lanjut baca ke bawah, tolong temen-temen baca dulu baik-baik cerpen yg satu ini, biar ngerti kelanjutan ceritanya... :


Cerpen di atas, gua tulis 3 tahun yg lalu di bulan Oktober 2013. Saat itu gua baru kuliah di Guilin 1 bulan, masih belajar bahasa Mandarin, belom mulai kuliah S2 nya. Saat itu gua juga masih jomblo, baru mengalami salah satu patah hati terhebat di hidup gua, dan masih belum tahu hidup gua ini mau dibawa ke mana. 

Sekarang, bulan Oktober 2016, gua udah lulus S2, dan masih ga tahu hidup ini mau dibawa ke mana. Bisa beli apartment pake uang sendiri dan punya kerjaan yg tidak ngebosenin seperti yg gua tulis di cerpen di atas, tampaknya masih berupa angan-angan. 
Tapi setidaknya, sekarang gua udah nemuin dia, sosok yg diciptakan Tuhan untuk mengisi ruang kosong di antara jemari tangan gua.


"Kenapa Tuhan menciptakan ruang kosong di antara jari-jari kita? Karena suatu hari Ia akan mengirimkan seseorang yg dapat mengisi ruang kosong tersebut"
quoted from Emotional Flutter - Saat Akhirnya Kutemukan Dirimu


finding you love soulmate love you before i met you

Dia muncul tiba-tiba, di saat gua lagi gak mikirin soal pacaran. Di saat gua berpikir bahwa gua sedang tidak seharusnya jatuh cinta. Dengan caranya sendiri, dia masuk ke dalam hidup gua, menjadi bagian yg tidak terpisahkan dari keseharian gua. Dan waktu dia akhirnya menyatakan bahwa dia suka sama gua...gua...bener-bener kehilangan kata-kata.

Kita jadian di bulan Desember 2013. Memang dia bukan orang Indonesia, seperti yg gua tulis di dalam cerpen di atas, tapi dia juga seorang cewe tangguh yg mampu survive di perantauan. Waktu awal jadian, jalan berdua aja canggung, boro-boro kepikiran untuk foto bareng di studio foto kecil di sebrang jalan seperti yg gua tulis di cerpen di atas, tapi seiring berjalannya waktu, gua mulai menikmati pacaran sama dia. Dia orang yg menyenangkan dan juga suka akan tantangan. Bersama dia, gua berpetualang keliling China, dan kita berfoto bareng di setiap tempat yg kita kunjungi berdua. 

Ga kerasa, sekarang udah 3 tahun gua pacaran sama dia. Dan tadi pagi, waktu gua baca lagi cerpen buatan gua 3 tahun lalu, gua kaget...karena ternyata sifat dia sama dengan deskripsi cewe ideal gua seperti yg gua tulis di cerpen di atas. Kulitnya putih, rambutnya sebahu, suka minum Milk Tea, bisa maen piano, gigih, ulet, sedikit manja, cerdas, dan humoris. Kok bisa ya?

Melalui postingan ini, gua mau ceritain RAHASIA nya sama temen-temen semua... 
Kalian mau tau kan? Wkwkwk...

Tahun 2010 silam, gua pernah membaca sebuah artikel yg isinya kurang lebih seperti ini :

Suatu pagi aku terbangun dari tidurku, dan aku muak dengan kehidupan cintaku selama ini yg diwarnai dengan sakit hati dan kekecewaan. Aku muak dengan rekor ditolak dan putus-sambungku. Aku lelah mendapati diriku dengan seseorang yg tidak memahamiku. Aku ingin sebuah perubahan. Aku memutuskan untuk bangkit dan mengubah diriku.

Di sebuah kertas, kutulis secara detil kriteria-kriteria yg  kuharapkan dimiliki oleh calon pendampingku di masa depan kelak. Kubayangkan profil wajahnya, karakter fisiknya, tingkat pendidikan dan tujuan hidup yang dimilikinya. Lebih penting lagi, kucurahkan semua ego dan hasratku untuk mendeskripsikan perubahan emosi dan perkembangan kepribadian calon pendamping masa depanku itu. 

Bagian paling berat adalah saat aku juga menghitung apa yg ia inginkan dariku. Aku menuliskan semuanya serealistis mungkin, dan tidak muluk-muluk. Aku tahu batas diriku dan apa yg mungkin dan tidak mungkin aku lakukan.

Setelah selesai, kulipat dokumen itu dan kusimpan di dalam dompetku. Dengan begitu, sang pasangan hidup idealku itu akan selalu berada di dekatku, berada di dalam tempat terpenting dalam hidupku.

Kemudian, aku kembali fokus ke diriku sendiri. Aku sudah tahu seperti apa wujud calon pendamping idealku dan apa yg dia inginkan dariku. Kewajiban utamaku saat ini adalah membuat semua keinginannya itu terwujud. Aku sadar, dalam kehidupan nyata, tidak mungkin aku dapat membangun sebuah rumah dalam satu malam. Jadi, aku memulainya segalanya dengan mengatur hidupku. Aku giat belajar dan berjuang untuk meningkatkan segala kemampuanku, termasuk juga penampilan dan kepribadianku. Kuselesaikan studiku dengan baik, bekerja, dan tidak lupa juga untuk selalu bersosialisasi.

Minggu demi minggu, bulan demi bulan, aku mulai merasakan hasilnya. Aku terlihat berbeda. Tubuhku terasa lebih sehat dan fit. Aku dikenal sebagai sosok yg ramah dan dapat diandalkan. Aku dikenal banyak orang, dan mungkin salah satu dari mereka adalah calon pendamping masa depanku. Percaya diriku meningkat. Aku tak lagi takut mengambil resiko, tapi juga tidak sembrono. Aku menikmati proses pengembangan kepribadianku. Aku tidak lagi memikirkan mencari pasangan, yg aku lakukan hanyalah meningkatkan kualitas diriku sendiri. Bukan untuk orang lain, tapi untuk diriku sendiri.

Beberapa tahun pun berlalu, emosiku sudah lebih terkontrol dan baik. Aku menjadi lebih dewasa secara personal dan memiliki rutinitas serta kebiasaan hidup yg baik. Aku tidak berkencan sesering teman-temanku yg gemar bersenang-senang itu, aku hanya berkencan dengan teman lawan jenis yg aku sukai dan punya prospek untuk menjalin hubungan serius di masa depan. Pada akhirnya aku pun menemukan seseorang yg cocok denganku dan kujadikan ia pacarku. Aku merasakan kedamaian dalam hidupku.

Suatu hari, menjelang hari perkawinanku, aku mengeluarkan dokumen yg selama ini aku simpan di dalam dompet dan aku terkejut menemukan bahwa ternyata calon suami/istri masa depanku ternyata sudah hampir memiliki semua kualitas yg pernah aku tuliskan...

Temen-temen pembaca ngerti kan apa maksudnya?

Kita selalu berpikir bahwa sebuah kisah dimulai pada saat ada seseorang yg membuat kita tergila-gila. 
Itu SALAH.
Sebab sebuah hubungan cinta dimulai jauh, jauh hari sebelum kamu bertemu pasangan impianmu.

Logikanya gini. Seorang cowo yg ganteng, kaya, dan sukses, tentu mengharapkan punya pacar yg cantik, pintar, dan bisa mengimbangi dia. Begitu pula, seorang cewe yg lulusan S2, tentunya dia mencari seseorang yg tingkat kecerdasannya setara atau lebih tinggi. Jadi semakin tinggi kriteria pasangan ideal lu, semakin tinggi pula tuntutan yg harus lu penuhi supaya bisa mengimbangi dia.

finding you love soulmate love you before i met you


Tahun 2006-2010 adalah masa paling kelam di dalam hidup gua. Gua ngeceng sana-sini, dan ditolak sana-sini dengan berbagai alasan. Bahkan ditolak sebelum sempat nembak pun sudah pernah gua alami hehehe. Waktu itu di otak gua, gua cuma memikirkan tentang sosok pacar ideal yg gua inginkan, tapi gua tidak memikirkan, apakah gua sudah LAYAK untuk mendapatkan seorang pacar seperti yg gua bayangkan itu.

Akhirnya, di akhir tahun 2010 gua memutuskan untuk merubah diri. Gua jalanin kuliah dengan lebih serius, beresin skripsi dan Tugas Akhir gua dengan maksimal dan tepat waktu. Di sela-sela kuliah pun gua rajin magang dan kerja part-time supaya gua punya pengalaman kerja profesional. Gua juga giat belajar Bahasa Mandarin dan rajin nyari beasiswa S2 ke luar negeri. Setelah dapet beasiswa dan kuliah di China pun, gua rajin belajar dan rajin mengikuti segala kegiatan yg diadakan oleh kampus : lomba pidato, lomba karaoke, ikutan Perhimpunan Pelajar Indonesia di Tiongkok, jadi ketua OSIS, semua gua lakuin.

Gua tidak lagi berenang-renang di tengah lautan manusia demi mencari jodoh gua, nggak, gua belajar dari pengalaman bahwa itu bukanlah cara yg efektif. Gua memutuskan untuk memperbaiki diri, fokus mengejar pendidikan dan karir gua. Gua percaya bahwa jika gua memanjat setinggi-tingginya, di atas jutaan manusia lainnya, sang pasangan ideal gua akan bisa menemukan gua dengan sendirinya. Dan hasil akhirnya? Kalian sudah tahu sendiri.

Pacar gua bilang ke gua bahwa dia bukan jatuh cinta sama gua pada pandangan pertama, tapi pada pandangan keseratus. Bukan karena tampang atau penampilan fisik, melainkan karena melihat semangat dan kegigihan gua. Bukan karena gua hebat dan nyaris sempurna, tapi karena wajah gua selalu muncul di setiap persimpangan jalan, dan di setiap acara yg dia ikuti. Bukan karena gua memperlakukan dia special, tapi karena gua baik dan peduli sama semua orang yg ada di sekitar gua. 

Yah, gua percaya bahwa dia ga bohong sih, soalnya sosok yg dia lihat tahun 2013 di Guilin itu adalah versi terbaik dari diri gua, yg sudah banyak ditempa sama pahit manisnya kehidupan dan hasil perjuangan gua selama bertahun-tahun. Kalo dia liat diri gua versi 2010 ke belakang, boro-boro bakal jatuh cinta, dijamin dia bakal ilfil duluan hehehe.

Hanya satu hal ini yg dia gak tau...bahwa gua udah mencintai dia, sejak jauh sebelum gua bertemu dia. Bahwa diri ini, cinta ini, sudah gua pupuk dan gua persiapkan supaya layak buat dia, sejak bertahun-tahun sebelumnya. 

I love you since long before I even met you.
I have been waiting for you, all my life.


Sampe saat ini, gua masih belum bisa mewujudkan segala sesuatu yg gua tulis di cerpen di atas. Gua dan pacar gua masih belum tunangan (udah ada rencana mau ngelamar sih, tunggu aja ceritanya di blog ini hehehe), kita belom bikin foto-foto pre-wed, kita belum punya apartment yg menghadap ke laut dan belum tinggal di kota yg punya 4 musim. Tapi dengan kehadiran dia di sisi gua, gua menemukan kedamaian...dan sisa impian yg belum terwujud, kalo bersama dia, gua yakin semua itu bisa gua wujudkan...

Semoga kisah gua ini bisa menginspirasi teman-teman pembaca semua, terutama bagi mereka-mereka yg masih mencari pasangan hidupnya.

Ingat, jodoh itu bukan hanya ditunggu, tapi harus diperjuangkan =)

Why Did I Blog?

$
0
0
kenapa menulis blog

Ga kerasa, udah 7 TAHUN gua jadi seorang blogger.

Sebenernya lebih dari 7 tahun sih. Gua pertama kali bikin blog tuh tahun 2003, di Friendster dan Multiply, tapi waktu itu isi blog gua sebagian besar cuma curhatan ababil doank. Jaman awal-awal gua ngeblog tahun 2003 silam, Raditya Dika masih aktif nulis di blog dan belum nerbitin buku. Malah gua termasuk salah seorang yg suka bales-balesan komen sama dia di blognya.

Gua pindah ke Blogspot baru tahun 2010, tepatnya tanggal 28 Juni 2010 dan itulah hari kelahiran Emotional Flutter ini. Walaupun blog ini dibuat pada tahun 2010, tapi perjalanan gua sebagai seorang blogger bisa dibilang baru dimulai pada tahun 2011. Waktu itu gua lagi internship di sebuah kantor advertising internasional di Jakarta, dan karena jarang dikasih kerjaan, akhirnya buat mengisi waktu, gua mulai rutin menulis. Awalnya gua nulis seputar kehidupan gua sebagai anak magang di Jakarta, tapi perlahan-lahan tulisan gua lebih banyak bergeser ke cerita-cerita seputar cinta dan kehidupan, dan di situlah pada akhirnya, gua menemukan jalan hidup gua sebagai seorang "Blogger Emosional".

Sesuai namanya, Emotional Flutter, yg kalo diterjemahkan secara harafiah menurut Google Translate artinya adalah "Emosi Yg Berkibar-kibar", blog ini memang didominasi oleh tulisan-tulisan yg "menyentil" emosi para pembacanya, membuat emosi mereka menjadi meletup-letup, bahkan menurut kesaksian beberapa pembaca hardcore, tak jarang blog emosional ini juga membuat mereka menggelepar-gelepar dan menggelinjang di lantai. Bukan karena sakit ayan, bukan karena melepaskan roh jahat, tapi karena TERENYUHHH... Huruf H nya pake tiga biji, biar fantastis.

Tapi ya sebagai seorang penulis yg menjunjung tinggi Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika (cieh cieh), gua sih berharap kalo segala luapan emosi yg ditimbulkan oleh blog ini bisa menstimulasi inspirasi dan semangat positif di diri para pembacanya. Istilah gaulnya mah...positive vibe.

Reaksi pembaca yg gua harapkan setiap kali ada postingan baru di Emotional Flutter wkwkwk

Ok, back to topic.
Apa sih motivasi gua dalam menulis? Gua menulis untuk menyebarkan emosi dan juga inspirasi. Gua harap semua kisah, pengalaman, lelucon, bahkan aib pribadi yg gua umbar di blog ini bisa memberikan manfaat positif bagi teman-teman yg membacanya. Dalam menulis, gua menganut prinsip keseimbangan ekonomis : gua berharap waktu yg kalian luangkan untuk membaca tulisan gua ini sebanding dengan apa yg kalian dapatkan.

Tapi gua juga menulis tidak hanya demi konsumsi para pembaca, melainkan juga demi diri gua sendiri. Banyak manfaat yg gua dapatkan dari menulis blog. Salah satunya adalah...buat gua, menulis itu semacam proses BELAJAR BERSAMA.

Kawan, sebuah hal yg menarik mengenai belajar itu adalah...semakin banyak yg kita pelajari, semakin kita sadar bahwa masih banyak hal yg tidak kita ketahui. Dan bukan hanya pembaca yg belajar sesuatu dari tulisan gua, tapi gua sang penulis pun ikut belajar. Lewat proses introspeksi diri pada saat gua menulis, dan melalui respon serta komentar dari pembaca. Mungkin masih banyak pembaca yg tidak menyadari betapa besarnya arti komentar kalian bagi kami para blogger. Bukan hanya dari feedback yg kalian berikan terhadap tulisan kami, tapi saat kalian meninggalkan feedback di tulisan kami, kami, blogger, merasa diapresiasi, membuat kami tambah sangat dan termotivasi untuk menulis lagi dan lagi.

Meskipun udah 7 tahun rutin ngeblog, gua ga pernah di-interview majalah atau koran, ga pernah diundang untuk ngasih seminar atau jadi pembicara, blog gua juga ga pernah dicantumin ke dalam artikel macam "10 Blogger Indonesia yg Blognya Wajib Kamu Baca" dan lain sebagainya. Dan gua juga tidak mengharapkan itu. Gua ngeblog bukan karena pengen jadi artis, selebriti social media, atau apapun itu. Nggak. Bukan itu tujuan gua. Dan ketenaran bukanlah bentuk apresiasi yg gua inginkan.

Lalu, gua ngapain sih ngeblog? 

Untuk pembaca yg kemaren mendadak nyapa dan ngajak gua selfie bareng waktu gak sengaja ketemu gua di sebuah mall di Bandung.

Untuk pembaca yg kemaren curhat panjang lebar soal hidupnya ke gua lewat Fanpage Emotional Flutter di Facebook. 

Untuk pembaca yg kemaren kirim email ke gua dari Inggris dan bilang bahwa tulisan gua adalah salah satu hal yg memotivasi dia untuk bisa gigih meraih impiannya sekolah ke luar negeri.

Untuk pembaca yg kemaren message gua dan bilang bahwa ia terinspirasi oleh kata-kata motivasi yg gua tulis di social media gua setiap hari.

Untuk pembaca yg kemaren bilang ke gua kalo dia jadi rajin belajar Bahasa Mandarin setelah baca postingan gua tentang terjemahan lirik lagu Mandarin.

Untuk pembaca yg kemaren bilang ke gua kalo dia akhirnya berhasil move on dari mantan pacarnya yg nyebelin.

Untuk pembaca yg kemaren berhasil ngajak suaminya "honeymoon kedua" ke Harbin setelah baca tentang Harbin di blog gua.

Untuk pembaca yg kemaren email ke gua untuk mengabari bahwa operasi Fistula yg ia jalankan sudah berjalan dengan sukses.

Untuk para pembaca yg sering kepo ke gua soal cerita Zhen Zhu Nai Cha dan nanyain apa kabar gua sama pacar gua yg sekarang.

Untuk teman-teman yg suka ngelike, ngeshare, atau ngeretweet link postingan-postingan gua di social media.

Untuk teman-teman yg rajin nulis komentar di setiap tulisan terbaru gua.

Dan untuk kalian semua, yg sudah meluangkan waktu untuk baca tulisan-tulisan gua.

Terima kasih untuk semua inspirasi yg kalian berikan untuk gua

Thank you, for always being my inspiration



Btw, hari ini tanggal 27 Oktober adalah hari yg special buat kami para blogger lho.

Selamat Hari Blogger Nasional!
Terima kasih sudah membaca dan mengapresiasi tulisan kami.

Salam manis,
Blogger Indonesia

[MANDARIN SONG] 好想你

$
0
0
四叶草 好想你 english indonesian pinyin translation

好想你 Hao Xiang Ni
Singer : Joyce Chu 四叶草

Simplified Chinese and Pinyin Lyrics 
With English and Indonesian Translation


想要传送一封简讯给你 我好想好想你
Xiang yao chuan song yi feng jian xun gei ni wo hao xiang hao xiang ni
I want to send a letter to you 'cuz I really really miss you
Ingin mengirim sepucuk surat untukmu, aku kangen kamu
想要立刻打通电话给你 我好想好想你
Xiang yao li ke da tong dian hua gei ni wo hao xiang hao xiang ni
I want to call you right away and say that I really really miss you
Ingin menelponmu sekarang juga, aku kangen kamu

每天起床的第一件事情 就是好想好想你
Mei tian qi chuang de di yi jian shi qing jiu shi hao xiang hao xiang ni
Every day I wake up in the morning and the first thing I do is missing you
Setiap hari kubangun di pagi hari, yg pertama terlintas di kepalaku adalah aku kangen kamu
无论晴天还是下雨 都好想好想你
Wu lun qing tian hai shi xia yu dou hao xiang hao xiang ni
In good or bad times, I miss you all the times
Dalam suka, dalam duka, aku kangen kamu setiap waktu

*
每次当我一说我好想你你都不相信
Mei ci dang wo yi shuo wo hao xiang ni ni dou bu xiang xin
You don't believe me every time I said I miss you
Setiap aku bilang kangen, kamu sering tidak percaya
但却总爱问我有没有想你
Dan que zong ai wen wo you mei you xiang ni
But still keep asking me, do I miss you or not
Tapi mengapa kamu terus bertanya, apakah aku kangen kamu atau tidak

我不懂的甜言蜜语所以只说好想你
Wo bu dong de tian yan mi yu suo yi zhi shuo hao xiang ni
I don't know how to sugarcoat it, I just really miss you
Aku tidak romantis, aku tidak pandai berpuisi, jadi aku hanya mampu bilang bahwa aku kangen kamu
反正说来说去都只想让你开心
Fan zheng shuo lai shuo qu dou zhi xiang rang ni kai xin
So I will say it as many times as need, to make you happy
Dan akan kukatakan berkali-kali, supaya kamu tersenyum

**
好想你好想你好想你好想你
Hao xiang ni hao xiang ni hao xiang ni hao xiang ni
I miss you, I miss you, I miss you, I miss you
Kangen kamu, kangen kamu, kangen kamu, kangen kamu
是真的真的好想你 不是假的假的好想你
Shi zhen de zhen de hao xiang ni bu shi jia de jia de hao xiang ni
Truly truly miss you, I'm not faking it
Sungguh sungguh kangen kamu, bukan pura-pura kangen kamu

好想你好想你好想你好想你
Hao xiang ni hao xiang ni hao xiang ni hao xiang ni
I miss you, I miss you, I miss you, I miss you
Kangen kamu, kangen kamu, kangen kamu, kangen kamu
是够力够力好想你 真的西北西北好想你
Shi gou li gou li hao xiang ni zhen de xi bei xi bei hao xiang ni
Missing you with all my heart, missing you very much
Kangen kamu dengan sepenuh hati, sangat sangat sangat kangen kamu

好想你
Hao xiang ni
I miss you
Aku kangen kamu

---

Catatan :

好 (Hǎo)= Bisa berarti "baik", "oke", atau "sangat"
想 (Xiǎng)= Bisa berarti "berpikir/memikirkan" atau "rindu"
你 (Nǐ)= Berarti "kamu"

Jadi,
好想你 (Hǎo xiǎng nǐ) dalam bahasa Mandarin berarti 
"Sangat merindukan kamu", "Memikirkan kamu", "Rindu padamu" atau "Aku rindu kamu"
Simpelnya..."aku kangen kamu"

Pertanyaan :
Jadi, kalo kita mau bilang "Aku kangen kamu", gimana ngomongnya?

Bonus :
Lagu Hao Xiang Ni versi dua bahasa Inggris-Mandarin
Dinyanyiin sama bule gaul Laurence Larson



Bule aja bisa nyanyinya, kamu jangan mau kalah donk! 
Wkwkwk...


Bonus 2 :
Lagu "Hao Xiang Hao Xiang" (好想好想) yg pernah jadi OST nya Kabut Cinta
Dinyanyiin sama Blogger Emotional Keven A.Y (Astagacakepbanget Yaaa)

Selamat mendengar...hati-hati layar monitornya retak...







Lika-Liku Mencari Pekerjaan (Part 1)

$
0
0


Temen-temen pembaca setia Emotional Flutter pasti udah sering baca tentang perjalanan gua mengejar cinta. Nah di postingan kali ini, gua mau cerita tentang sesuatu yg berbeda. Bukan, gua bukan mau cerita soal petualangan gua nangkep Pokemon, bukan.

Di post kali ini, gua mau cerita tentang perjalanan gua mengejar karir, mencari pekerjaan, hehehe.

Selamat membaca!

Sedikit Tentang Gua
Lulusan S1 Desain Komunikasi Visual (S.Sn), sebelum lulus kuliah pernah internship di berbagai perusahaan advertising nasional dan internasional. Waktu magang, gua spesialis di bagian copywriting, branding, dan corporate identity. Di luar itu, gua juga hobi ngerjain kerjaan yg berhubungan dengan video editing dan juga cardgame/boardgame design. Selama kuliah S2 di China, gua kerja di sebuah perusahaan Jepang melalui internet, proyek-proyeknya berhubungan branding, online marketing, dan social media campaign.
Lulusan S2 Pengajaran Bahasa Mandarin (MTCSOL), tesis gua tentang "Kemampuan Belajar Autonomi" membuat gua meraih gelar Lulusan Terbaik di jurusan gua. Selama di China, aktif di HIMIGNU/PPIT Guilin sebagai ketua Divisi Pendidikan. Pernah jadi pengajar (2014) dan jadi ketua acara (2015) untuk Workshop Bahasa Indonesia Bagi Orang Asing di Guilin. Pernah internship di Sekolah Kristen Trimulia Bandung untuk SMP-SMA, dan selama 2 tahun berturut-turut jadi pengajar Kursus HSK bagi pelajar Indonesia di Guilin.

Kerjaan yg gua inginkan :
- Apapun berhubungan dengan copywriting/social media/branding/e-commerce
- Translator/manajer untuk perusahaan Tiongkok yg punya pasar di Indonesia
- Pengajar di universitas


Cari Kerja Lewat Penawaran di Kampus (Maret 2016)
3 bulan sebelum gua wisuda, gua udah sibuk nyari kerja di China. Idealnya sih, begitu gua lulus, gua udah punya kerja, jadi ga usah menganggur dulu. Kebetulan, waktu itu ada beberapa perusahaan China yg dateng ke kampus gua di Guilin untuk presentasi sambil nyari mahasiswa asing yg mau kerja di tempat mereka.

Ada sebuah perusahaan besar nyari pelajar Indonesia yg Bahasa Mandarinnya bagus, tapi juga pengen yg lulusan jurusan Ekonomi atau International Trading. Masalahnya, di kampus gua, yg Mandarinnya bagus kebanyakan adalah lulusan jurusan Bahasa Mandarin atau Pengajaran Bahasa Mandarin, bukan dari jurusan Ekonomi atau International trading. Bukannya mau merendahkan temen-temen yg dari jurusan lain, tapi ya kita di jurusan Bahasa Mandarin, setiap harinya belajar Bahasa Mandarin dan cara mengajarkan Bahasa Mandarin ke orang lain, jadi ya bisa dibilang jam terbang kita lebih tinggi dibandingkan temen-temen dari jurusan lain.

Ada juga perusahaan kecil kayak travel agency gitu. Mereka ga neko-neko mintanya, pokoknya asal bisa Bahasa Mandarin sehari-hari dan bisa mengoperasikan komputer, udah cukup, boleh kerja. Tapi gajinya donk...KECIL BANGET! Sebulan cuma dapet 1400 RMB, kurang lebih 2,8 jutaan lah kalo dirupiahin. Itu sih buat biaya hidup sebulan aja udah ngepas, ga akan bisa nabung. Padahal standar UMR untuk lulusan S1 di Guilin tuh sekitar 2500-3000 RMB (+/- 5-6 juta rupiah) per bulan. Jadi akhirnya, gua menyadari bahwa gua ga bisa mengandalkan penawaran di kampus untuk dapet kerjaan yg oke.


Cari Kerja Lewat International Job Fair (April 2016)
Selama di China, gua aktif menulis di forum China Daily and juga komunitas expat. Lewat komunitas, gua dapet info soal akan diadakannya sebuah job fair khusus untuk Expat di kota Shenzhen. Dari Guilin ke Shenzhen itu kurang lebih 3-4 jam perjalanan naik kereta. Gua berangkat bareng cewe gua dan satu orang cewe orang Vietnam. Buat ngehemat uang, kita numpang nginep di apartment orang, lewat aplikasi semacam AirBnb gitu. Memang murah sih harganya, tapi gua kapok, ga mau lagi deh tinggal di tempat kayak ginian. Ceritanya kita simpen untuk lain hari ya.

Me & Girlfriend

Back to topic. Di hari Job Fair, kita bertiga udah dandan serapi mungkin. Gua juga udah siapin dua buah CV. Satu yg versi agak resmi untuk pekerjaan sebagai translator/pengajar, satu lagi yg bentuknya agak out of the box, untuk melamar ke perusahaan/industri kreatif. Dua-duanya ada versi Inggris dan Mandarin.

CV agak resmi dalam Bahasa Mandarin

Kita sampe di tempat Job Fair cukup awal, stand-stand yg ada pun masih sepi. Setelah keliling-keliling liat stand-stand yg ada, kita menyadari suatu kejanggalan. Di persyaratan calon pelamar yg tertulis di setiap stand, tercantum satu kalimat : Native English Speakers Only. Kalo diterjemahkan, intinya : Kita Cuma Mau Orang Bule.

Gua kesel banget, emosi gua naik ke ubun-ubun. Ini yg ngadain jobfair tuh bego atau rasis ya? Memangnya yg termasuk expat tuh cuma bule ya? Halooo? Kita orang Asia, walaupun bahasa Ibunya bukan Bahasa Inggris, tapi soal kemampuan komunikasi Bahasa Inggris kita ga kalah kok sama orang-orang Bule. Malah ada beberapa stand yg lebih terang-terangan pilih kasihnya, mereka nulis :
1) European/American Only
2) Caucasian Native English Speakers Only
3) Good Looking Caucasian Only

Oke, in their defense, yg nulis kayak no 3 tuh perusahaan agency fashion model. Tapi tetep aja KESEELLL!!! Baru kali ini gua merasa apes lahir sebagai orang Asia. Ternyata dunia kerja internasional tuh tidak adil ya. Gua belom mulai kerja aja udah kena diskriminasi.





Tapi bukan Blogger Emosional namanya kalo lantas mundur dan menyerah begitu saja. Dengan sotoy dan pedenya, gua datengin aja stand-stand yg kira-kira kerjaannya gua suka, terus gua ikut interview. Bukannya gua sombong, tapi sebagian besar pertanyaan mereka, bisa gua jawab. Mau pake Inggris atau Mandarin, atau campur-campur, BEBAS. CV gua juga desainnya lebih bagus daripada CV punya pelamar-pelamar lain (ya iya lah, anak DKV gitu lho)

Hari itu total ada 17 perusahaan yg menginterview gua, dan dari mukanya, kelihatannya sih mereka cukup puas. Mereka bilang, kalo gua keterima, mereka akan menghubungi gua, paling lambat dua minggu setelah interview. Sepulang ke Guilin gua nunggu, dan nunggu..

Dua minggu berlalu, cuma ada satu perusahaan yg ngontak gua melalui email, itu pun manajer personalia nya cuma ngomong gini
"Maaf, saya pribadi merasa cocok dengan kamu, tapi boss saya pengennya orang bule"

Cewe gua dan temen Vietnam gua juga nasibnya ga jauh beda dari gua...nihil

MAKAN TUH BULE!!!


Cari Kerja Lewat Aplikasi Lowongan Kerja (May-July 2016)
Di China, ada banyak situs/aplikasi untuk mencari lowongan kerja, mirip-mirip kayak jobstreet/jobDB gitu deh pokoknya. Setelah tanya-tanya sama temen-temen orang China, gua memutuskan menggunakan sebuah aplikasi bernama 51job yg jadi andalannya orang-orang China untuk mencari kerja. Aplikasinya menggunakan Bahasa Mandarin, tapi di dalemnya ternyata bener, banyak lowongan kerja buat orang Indonesia yg ada di China. Setelah bikin CV melalui appnya, gua mulai apply sana-sini. Dan reaksinya cepet banget lho! Gua baru apply jam 10 pagi, jam 2 siang udah langsung ditelp. Tapi ternyata, masih ada dramanya...

Tampilan 51job di smartphone

Perusahaan A, Dalian, China
Perusahaan A ini bergerak di bidang manufaktur dan pasar utamanya adalah negara-negara Asia Tenggara, terutama Indonesia. Setelah HRD nya telponan sama gua, nawarin gua posisi sebagai translator sekaligus asisten manajer regional Indonesia. Setelah gua oke, besoknya dia langsung kirim formulir online yg harus gua isi, berikut gaji yg gua inginkan. Ga berapa lama, HRD nya kasih kabar ke gua kalo jumlah gaji yg gua ajukan udah diapprove sama direktur. Akhirnya mereka ajukan permohonan ijin kerja gua ke Departemen Tenaga Kerjanya Tiongkok. Setelah menunggu dua minggu, gua dapet kabar buruk. Permohonan kerja gua ditolak sama pemerintah China karena gua gak punya pengalaman kerja full time di bidang yg ada hubungannya sama manufaktur.Yahhh...sayang banget, padahal gua suka sama perusahaan yg satu ini, kerjanya cepet dan ga pake rese.

College B, Guangzhou, China
College B ini bergerak di bidang pengajaran bahasa asing, dan akhir-akhir ini mereka baru membuka jurusan Bahasa Indonesia. Mereka minta gua datang ke Guangzhou untuk interview. Guangzhou ini adalah kota yg selalu kasih gua perasaan campur aduk. Di satu sisi, gua seneng karena di sini banyak makanan enak yg harganya murah. Di lain sisi, gua agak stress ngeliat populasi manusianya. Di mana-mana kayak lautan manusia, pokoknya salah satu kota terpadat di China deh.

Gua berangkat subuh-subuh dari Guilin naik kereta. Setelah 3-4 jam perjalanan dengan bullet train, gua sampe di Guangzhou. Setelah check in ke penginapan, mandi, dan ganti baju, gua pun berangkat ke College B. Lokasi kantornya tuh di lantai 70 sebuah bangunan tinggi. Dan pas gua sampe di sana, wah gila, kantornya keren banget, terasa sangat elit meskipun tempatnya hanya seluas satu lantai. Sampe sana, gua di-interview, terus disuruh praktek ngajar.

Setelah praktek ngajar 10 menitan, si HRD nya bilang kalo gua diterima...

TAPI (ada tapinya donk...)

Mereka ga bisa kasih gua visa kerja.

Emosi gua udah sampe di ubun-ubun. Di 51job, mereka jelas-jelas tulis FULL TIME JOB, yg artinya mereka harus memberikan kita visa kerja kalo kita kerja di situ. Setelah mendengarkan alasan ini-itu, intinya sih gua harus urus visa sendiri dan cari tempat tinggal di Guangzhou sendiri. Gua punya sodara yg kerja di perusahaan kayak gini, dia tiap 3 bulan sekali harus keluar dari China (nyebrang ke Hong Kong misalnya) untuk memperbarui visanya dia. Ribet banget. Akhirnya ya udah gua tolak tawaran kerjanya.

Yg gua ceritain di atas hanya dua contoh dari sekian banyak perusahaan yg mengiyakan lamaran kerja gua, tapi ujung-ujungnya batal karena satu dan lain hal (dan sebagian juga ada yg PHP kayak si College B). Selama 4 bulan nyari kerja, kurang lebih gua udah menghabiskan uang tabungan sekitar 3000 RMB (6 juta) untuk biaya transportasi dan penginapan.

Nyebelin memang, tapi ya begitulah hidup. Kadang tidak segalanya berjalan sesuai apa yg kita rencanakan. Jaman sekarang tuh persaingannya ketat, dan bahkan gelar S2 + lulusan terbaik pun tidak menjamin lu bisa dengan mudah mendapatkan kerjaan sesuai dengan yg lu harapkan.

Nah, dari pengalaman gua mencari kerja di luar negeri, sebenernya hal apa saja sih yg perlu diperhatikan supaya kita bisa ada kesempatan untuk mendapat pekerjaan tersebut?

1) Pengalaman Kerja
Pelamar A cuma lulusan D3, tapi udah punya 5 tahun pengalaman di bidangnya. Pelamar B, baru lulus S1 dan belum punya pengalaman kerja. Mana yg dipilih oleh perusahaan? Dari pengalaman gua sebagai pelamar kerja dan pengalaman dulu bantuin mantan boss gua di Bandung menyeleksi pelamar kerja, sudah pasti pelamar A yg diterima. Selain gajinya bisa lebih murah (karena dia cuma lulusan S1), dia udah punya pengalaman, jadi artinya kita ga usah repot ngajarin dia lagi dari nol.

Jaman sekarang, memang banyak perusahaan yg permintaannya ga masuk akal. Fresh graduate, tapi udah harus punya pengalaman kerja? Gimana tuh ceritanya? Ya intinya mereka menuntut kita supaya selama kuliah pun kita udah kerja atau internship. Jadi, jangan terlalu santai kuliahnya. Kalo ada waktu luang, daripada ke mall atau galau-galauan di Twitter, magang deh sana!





2) Pengalaman Berorganisasi
Dari pengalaman gua ngelamar internship atau kerja ke perusahaan, ada satu poin dari CV gua yg sering membuat para HRD berdecak kagum, yaitu pengalaman gua jadi Pembina Pramuka selama 8 tahun. Satu, menunjukkan kepada mereka bahwa gua sejak muda (sejak umur 17 tahun, tahun 2005) sudah aktif di organisasi. Kedua, membuat mereka tidak ragu bahwa gua punya kemampuan leadership dan teamwork yg baik.

Selain jadi Pembina Pramuka, selama sekolah di China, gua juga aktif di PPIT (Perhimpunan Pelajar Indonesia-Tiongkok) dan jadi ketua OSIS untuk International Student Committe di kampus. Jadi kalo gua bilang bahwa gua mampu beradaptasi di lingkungan kerja internasional, mereka udah ga akan ragu lagi kan?

3) Gelar dan Prestasi Akademis
Seperti kata Adhitya Mulya di novel Sabtu Bersama Bapak : "Prestasi akademis yang baik memang bukan segalanya, tapi ia berguna untuk membukakan lebih banyak pintu, untuk memperlihatkan kualitas kita yang lain." Pada saat melamar kerja, yg pertama dilihat oleh penyeleksi pasti dan tidak akan salah lagi adalah gelar serta prestasi akademisnya. Mana ada orang yg percaya kalo lu pinter, kalo IPK nya aja ga sampe 3. Dan sepandai-pandainya seorang lulusan S1, ada banyak posisi dan jenjang karir yg lebih tinggi yg hanya diberikan bagi seorang lulusan S2. 

Jadi...
cermat-cermat lah dalam merencanakan hidupmu
Kalo jenjang karir yg lu inginkan menuntut lu untuk lulus S2, kejarlah S2 sedari muda. Jangan tunggu nanti udah nikah dan berkeluarga baru mikir-mikir mau S2. Ribet!

Salah satu dosen favorit gua di kampus sering ngomong "Jangan nikah sebelum kamu lulus S2!"

Sementara seorang dosen favorit gua lainnya juga sering berkelakar "Cowo-cowo, kalo mau dihormati sama istri kamu nanti, kamu harus lebih pinter daripada dia! Kalo dia lulusan S1, minimal kamu harus S2! Kalo dia lulusan S2, kamu harus lulus S3! Kalo dia lulusan S3...kamu cari cewe laen ajah hahaha"




Oke, segini dulu ya cerita soal perjalanan gua mencari pekerjaan. Di bagian kedua nya nanti, gua akan cerita soal lika-liku gua mencari pekerjaan di Indonesia. Dijamin, lebih seru dan lebih EMOSIONAL daripada part 1 nya hehehe.

Tongkrongin terus Emotional Flutter ya! Sampai jumpa di postingan berikutnya!

Tuhan dan Aku

$
0
0


Tuhan itu Maha Besar
Ia tidak perlu dibela 
dengan aksi-aksi duniawi
Tuhan tidak akan terusik
hanya karena segelintir manusia
yang mencibir diri-Nya

Dan aku tidak perlu membenci
orang yg menghina kepercayaanku
Karena keagungan Tuhan
melebihi eksistensiku sendiri
Imanku
tidak akan goyah
hanya karena kata-kata
dari mulut seorang manusia

Aku hanyalah sebutir debu
di alas kaki Sang Pencipta
Aku tidak berhak bertindak
atau menghakimi sesamaku
dengan mengatasnamakan
Yang Maha Esa


Keven, 4 November 2016


PS : Khusus untuk postingan ini, kotak komentarnya sengaja gua matiin. Introspeksi diri aja, ga usah komentar di sini. Terima kasih.


Lika-Liku Mencari Pekerjaan (Part 2)

$
0
0


Halo temen-temen pembaca, sesuai janji gua di postingan sebelumnya, di postingan kali ini gua mau ngelanjutin cerita tentang perjalanan gua mencari pekerjaan. Supaya ngerti ceritanya secara utuh, sebelum baca tulisan yg kali ini, temen-temen jangan lupa baca dulu Part 1 nya ya...

Ok, here we go...

Sudah tidak terhitung berapa banyak waktu, tenaga, dan biaya yg gua habiskan untuk mencari pekerjaan di China, tapi pada akhirnya, hasilnya tetap nihil. Akhirnya, gua memutuskan untuk pulang ke Indonesia.

Dengan perasaan campur aduk, 5 July 2016, gua pun tiba di Indonesia. Ada rasa senang bisa kembali ke tanah air, ada rasa sedih meninggalkan Guilin yg sudah gua anggap bagaikan rumah sekali, ada rasa rindu akan masa-masa indah di perantauan bersama teman-teman, ada rasa cemas memikirkan masa depan dan pekerjaan, namun terlebih dari segalanya, gua excited menanti petualangan baru yg menanti gua di bab baru kehidupan gua ini.

Guru Mandarin di Sekolah (Juli 2016)
Begitu gua ampe di Indo, ada beberapa temen/kenalan gua yg nawarin gua untuk kerja di sekolah mereka jadi guru Bahasa Mandarin. Gua belom tau nih gimana tingkat kesejahteraan dan jenjang karir seorang guru Mandarin di Indo, jadi waktu itu gua memutuskan untuk pergi interview ke salah satu sekolah swasta di Bandung yg menawarkan gua posisi sebagai guru Mandarin.

Sampe sana, gua diajak ngobrol sama Ibu Kepala Sekolah. Begitu denger bahwa gua adalah lulusan S2 di China, apalagi jurusan gua adalah Pengajaran Bahasa Mandarin, mereka langsung seneng gitu. Bukannya melanjutkan interview, gua malah langsung dibawa tur keliling sekolah, dikasih liat buku-buku pelajaran Mandarin di sana, dimintain saran soal kurikulum sekolah mereka, dll. Kesannya, gua kayak langsung diterima gitu.

Hati gua sedikit luluh sih melihat sikap si Ibu Kepsek, seolah-olah mereka tuh butuh gua banget. Gua sebenernya pengen nanya soal gaji dll, cuma gua ga tau gimana cara nanyanya, Setelah dengerin Ibu Kepsek ngomong panjang lebar soal prestasi sekolah mereka, pada akhirnya dia sendiri yg ngungkit soal masalah gaji.

Dia bilang ke gua, guru Mandarin di Bandung tuh standar gajinya 25.000 per satu jam pelajaran. Karena gua bakal ngajar sekitar 30-40 jam pelajaran dalam seminggu, mulai dari SD sampe SMA, jadi sebulan kurang lebih gua bisa dapet sekitar 4 jutaan lah.

Gua langsung diem denger kata-kata dia. 40 jam pelajaran seminggu, 4 juta sebulan...kok kecil banget ya? Bukannya serakah atau mata duitan, tapi tahun 2015 kan gua udah pernah magang tuh di sekolah jadi Guru Mandarin, jadinya gua tau jadi bahwa jadi guru tuh bukan tugas yg ringan. Selain mengajar, masih harus nyiapin bahan pelajaran, bikin kurikulum untuk akreditasi, rapat, nemenin anak study tour, bikin soal ujian, meriksa soal ujian, dll.

Dan kalian tau ga, apa bagian yg paling melelahkan menjadi seorang guru? Meriksa hasil ujian! Makanya, gua yakin sebenernya seorang guru kalo ga perlu-perlu amat juga males ngasih ujian. Bikin soal mah ga susah, tapi meriksanya itu lho...sungguh melelahkan. Maka dari itu, hey kalian para anak sekolahan dan kuliahan, kalo ngerjain ujian tuh nulisnya yg bagus dikit napa? Cape tau bacanya, wkwkwk, kasian guru-gurunya.

Anyway, waktu magang dulu, gua cuma meriksa hasil ujian 4 kelas aja rasanya udah lelah banget, apalagi kalo sekarang gua ngajarnya dari SD ke SMA...itu KERJA RODInamanya.

Meskipun agak shock, tapi gua masih mencoba menenangkan diri. Kalo mereka memang segitunya butuh gua, mestinya gua bisa donk nego harga. Akhirnya gua memberanikan diri nanya ke Ibu Kepsek :
"Bu, saya kan lulusan S2, apakah lulusan S2 dan lulusan S1 itu disamakan gajinya?"

Ibu Kepsek diem sebentar, terus dia bilang :
"Ya, buat lulusan S2...gajinya saya naekin jadi 27.500per satu jam pelajaran deh. Bagaimana?"

Gua speechless.
S2 gua cuma dihargain 2500 perak.

wisuda sarjana magister


Bukannya gua mata duitan, tapi tahun depan umur gua udah kepala 3. Gua udah harus mikir untuk membangun karir, nabung untuk nikah, dll. Apalagi gua tuh anak laki-laki sulung di keluarga. Selain masa depan pribadi, gua juga ada tanggung jawab menjadi kepala keluarga berikutnya. Jadi ya, meskipun sebenarnya hati gua agak tergerak untuk mengiyakan, tapi pada akhirnya gua memutuskan untuk menolak tawaran tersebut.

Sewaktu gua mau pulang dari sekolah tersebut, tiba-tiba ada seorang bapak-bapak yg mendekati gua waktu di tempat parkir. Dia kasih gua kartu nama, ngakunya sih Education Consultant gitu. Seudah itu dia ngajak gua ngobrol basa-basi beberapa saat hingga akhirnya dia mengutarakan maksud dia.

Dia tadi dengar dari salah satu guru bahwa gua adalah lulusan S2 Pengajaran Bahasa Mandarin di China. Dia lagi buka fakultas Bahasa Mandarin, di sebuah universitas di Jawa Timur dan dia nawarin gua posisi sebagai dosen di sana. Karena nama universitas dan nama kotanya belom pernah gua dengar sebelumnya, gua waktu itu reflek langsung nolak dia, apalagi gua kayak ada bad feeling sama bapak yg satu ini.

Setelah gua tolak tawaran dia, dia bilang dia mau nawarin gua cara untuk dapat "passive income"tanpa harus jadi dosen. Dia kemudian bilang, dia pengen "nyewa" ijazah gua.

menyewakan disewakan ijazah


Menyewakan ijazah? 

Jujur, udah pernah denger sebelumnya soal hal yg satu ini, tapi gua gak tahu bagaimana prosedur dan cara kerjanya, jadi gua dengerin aja dulu penjelasan dari si bapak ini.

Si bapak ini bilang bahwa untuk buka sebuah fakultas, dia butuh minimal 6 orang dosen setara S2 untuk mengajar di sana. Tapi lulusan S2 untuk jurusan gua ini masih sangat langka di Indonesia, karena di Indonesia belom ada universitas yg mampu mengadakan program S2 jurusan Mandarin, jadi ya mereka harus nyari orang-orang yg lulusan S2 dari China, kayak gua ini.

Karena gua menolak untuk jadi dosen di sana, dia bilang pengen pinjem nama dan ijazah gua untuk dimasukkan ke dalam kabinet pengurus di fakultas dia. Jadi intinya, gua cuma masang nama aja sebagai staff fakultas, tapi ga usah ngajar beneran. Untuk honornya, dia nawarin mau ngasih gua 10 juta rupiah per semester. Well, jumlahnya sih ga sedikit, memang, tapi gua malah tambah curiga sama bapak ini. Kalian mau tau kenapa?

Gua dari kecil dibesarkan dalam lingkungan yg budaya Tionghoanya kental. Mau tau kenapa ada stereotype bahwa orang Tionghoa itu pekerja keras dan jago cari duit? Well, salah satunya mungkin karena kita selalu diajarin sama keluarga bahwa yg namanya uang tuh ga akan pernah jatuh dari langit. 

Ada pepatah Tiongkok yg bilang : 世界上没有免费的午餐(di dunia ini ga ada makanan yg gratis), artinya, kalau kita mau untung, kita harus bekerja. Kalo ada kesempatan meraup keuntungan yg terlalu mudah, kamu harus berhati-hati. Kalo ada orang yg menawarkan kamu keuntungan tanpa kamu perlu mengorbankan waktu, uang, atau tenaga kamu, sudah sepatutnya kamu curiga.

Jadi ya penawaran menarik dari si bapak ini malah bikin gua tambah curiga sama dia. Ga mungkin sesimpel ini, antara dia mau nipu, atau mungkin ada kekurangan atau resiko yg setimpal dengan uang cuma-cuma yg gua dapatkan. Akhirnya setelah gua korek-korek, si bapak ini akhirnya keceplosan ngomong juga. Dia bilang, karena nama gua udah terdaftar di universitas dia, selama 10 tahun gua ga boleh kerja di instansi pendidikan lain. Karena satu nama, hanya bisa terdaftar di satu instansi saja.

Tuh kan, bener kata gua. Pasti ada apa-apanya, uang ga mungkin jatuh dari langit begitu saja. 

sausage fest


Jadi, kalo ada pesan moral yg bisa gua bagikan dari cerita kali ini adalah...di dunia ini, gak ada yg gak butuh usaha.Kalian tentu udah sering denger berita soal modus-modus penipuan yg akhir-akhir ini marak terjadi kan? Selain pura-pura minta pulsa, kebanyakan pelaku menipu korban dengan iming-iming hadiah atau menang undian. Malah ada juga yg akhir-akhir ini lagi heboh, kasusnya Dimas Kanjeng, penipuan dengan modus melipatgandakan uang.

Kenapa sih bisa banyak orang yg jadi pengikutnya Dimas Kanjeng? Karena mereka ingin menjadi kaya tanpa harus bekerja keras. Ingin instan, ini lewat jalan pintas, pemikiran seperti inilah yg menjadi penghambat seseorang untuk menjadi sukses.

Jaman sekarang, teknologi udah canggih. Mau mencari informasi tentang sesuatu, tinggal Googling. Jaman gua kecil, kalo guru ngasih gua PR yg jawabannya gua gak tau, gua harus bela-belain pergi ke perpustakaan untuk nyari jawabannya di buku. Kalo guru ngasih gua tugas untuk bawa gambar sepeda misalnya, gua harus ke pasar loak dan beli majalah-majalah bekas, kemudian periksa satu-satu, lembar per lembar, nyari yg ada gambar sepedanya. Selain susah, kadang gambar yg kita temukan belum tentu sesuai dengan keinginan kita. Betapa ribetnya, bersyukurlah kalian yg gak usah mengalami hal seperti itu.

Tapi anak jaman sekarang? Walaupun udah bisa googling lewat smartphone, kadang mereka masih terlalu malas untuk mencari sendiri. Ironis ya, teknologi canggih yg kita nikmati saat ini kadang malah membuat kita jadi malas. Saat masa UAN tiba, pelajar SMA kita bukannya belajar, tapi malah pada sibuk cari bocoran soal. Mau jadi sarjana, tapi isi skripsinya banyak copas dari Internet. Mau jadi blogger, tapi isi blognya hasil copas karya milik orang lain. Maunya lewat jalan pintas, maunya serba instan.

Ingatlah kawan, sesuatu yg bernilai tidak akan bisa kita dapatkan tanpa usaha.
Kalo mau sukses, harus kerja keras (dan juga kerja cerdas)
Success must be earned, respect must be earned, trust must be earned.
Anything that is worth having, must be earned.

theodore roosevelt


Ok segini dulu ya cerita soal perjalanan gua mencari pekerjaan di Indonesia. Kalau ada komentar, kritik, atau pertanyaan, silakan tulis aja di kotak komentar di bawah. Di postingan berikutnya, gua mau cerita tentang kisah-kisah gua mencari pekerjaan sebagai penerjemah di perusahaan-perusahaan besar berikut segala lika-likunya.

Tongkrongin terus Emotional Flutter ya! Stay tuned!

Mengibarkan Merah Putih di Negeri Orang

$
0
0


10 tahun belakangan ini, Bahasa Mandarin menjadi salah satu bahasa yg paling diminati di dunia. Setiap tahunnya ada ratusan ribu orang dari berbagai penjuru dunia yg datang ke China untuk belajar Bahasa Mandarin, gua pun salah satunya.

Selama bersekolah di China, gua merasakan bagaimana rasanya hidup di tengah masyarakat internasional. Gua berkenalan dan bersahabat dengan orang-orang dari berbagai negara, bahkan pernah suatu kali, gua ikut kelas yg isinya adalah 28 pelajar dari negara yg berbeda : Indonesia, Thailand, Vietnam, Laos, Kamboja, Jepang, Korea, Mongolia, Nepal, Russia, Ukraina, Moldovia, Kyrgyzstan, Uzbekistan, Jerman, Italia, Belanda, Inggris, Swedia, Ceko, Mexico, Brazil, Peru, Argentina, Amerika, New Zealand, Nigeria, dan Madagaskar.

Kalian bisa bayangkan bagaimana rasanya?
Ricuh, tapi seru.

Sewaktu ada orang yg ngajak gua kenalan, dan gua bilang bahwa gua berasal dari Indonesia, gua sering mendapatkan aneka ragam reaksi yg unik :

1) Bingung, karena baru pertama kali dengar nama "Indonesia"
"Indonesia? Apakah itu bagian dari Polinesia?"

2) Pernah denger Indonesia, tapi gak tahu letaknya di mana
"Indonesia? Oh, yg dekat Afghanistan itu ya?"

3) Ga pernah denger Indonesia, tapi tahu Bali
"Oh, iya saya tau Bali! Jadi, Indonesia itu suatu tempat di Bali ya?"

4) Tertukar antara Indonesia dan India
"India maksudnya? Tapi kok kamu tampangnya mirip orang Asia Timur?"

5) Kenal dengan Indonesia, tapi bingung liat tampang gua yg gak sesuai dengan orang Indonesia di bayangan mereka
"Kamu...muslim? Kok...tampangnya mirip...orang China? Aku pikir kamu orang Singapore"
(Ini reaksi cewe gua, Lily, saat pertama kenalan sama gua)

6) Tahu banget tentang Indonesia, termasuk baik dan buruknya
"Indonesia? Gile, kamu sebagai minoritas kok tahan hidup di sana? Waktu kerusuhan 1998, keluarga kamu gak apa-apa? Ceritain donk, kamu sebagai suku minoritas suka menerima perlakuan seperti apa di Indonesia? Kebetulan saya kerja part time jadi wartawan di negara saya, boleh gak saya wawancara kamu? Blablabla...

Dan ya, meskipun reaksinya tidak selebay yg gua tulis di no 6, tapi perlu gua akui, banyak orang yg punya persepsi negatif tentang Indonesia. Gak usah gua ceritain di sini deh, apa aja citra negatif mereka tentang Indonesia. Simpelnya gini aja : Coba teman-teman ingat-ingat lagi, berita macam apa saja sih yg menjadi headline news di negara kita? Nah, sebagian besar berita-berita itu juga masuk ke surat kabar internasional. Sekarang kalian udah kebayangkan, bagaimana persepsi dunia tentang negara kita?

Berikut ini hanya sedikit contoh, dari tahun 2016...





Karena itulah, selama 4 tahun bersekolah di China, gua aktif di PPIT (Perhimpunan Pelajar Indonesia-Tiongkok). Kita, para pelajar Indonesia yg bergabung di PPIT, berjuang mati-matian untuk mengangkat nama baik Indonesia di mata dunia dengan cara memperkenalkan budaya dan nilai-nilai luhur bangsa kita di hadapan masyarakat internasional.

Di Kota Guilin, tempat gua menuntut ilmu, misalnya. Setiap tahun, PPIT cabang Guilin (HIMIGNU) mengadakan Festival Kebudayaan Indonesia, Kelas Pelatihan Bahasa Indonesia, Festival Film Indonesia, Pertandingan Futsal Persahabatan Garuda Cup, dan lain sebagainya. Kita mau membuat mata teman-teman dari mancanegara menjadi terbuka soal Indonesia. Ini lho Indonesia, negara yg indah karena keanekaragamannya.

Dan kalian tahu, bagaimana reaksinya? Banyak teman-teman dari mancanegara yg tercengang dan terpukau melihat keindahan seni dan budaya Indonesia.

"Oooh, jadi Indonesia tuh bukan negara muslim seperti Arab?" tanya mereka.

"Bukan" jawab kami.

"Memang Indonesia adalah negara dengan populasi umat muslim terbesar di dunia, tapi Indonesia bukan Negara Islam. Indonesia adalah negara kesatuan, negara yg menjunjung tinggi toleransi dan pluralisme."





Di kampus gua, selain Festival Kebudayaan Indonesia, setiap tahunnya juga diadakan Festival Kebudayaan Vietnam dan Festival Kebudayaan Thailand. Tapi dari ketiga festival tersebut, selama beberapa tahun terakhir, Festival Kebudayaan Indonesia lah yg mendapat sambutan paling hangat.

Acara Festival Kebudayaan Indonesia di Guilin tahun lalu misalnya, mengangkat tema "The Great Sumatra". Acara terbagi dua : acara pagi dan acara malam. Acara pagi diadakan di lapangan terbuka, dimulai dengan pawai Festival Panen Raya dan Tari Karo yg pesertanya adalah mahasiswa dari manca negara, Upacara Lompat Batu dari Nias, dan juga Indonesian Food Festival. Selain menonton pementasan, para pengunjung bisa mencicipi masakan khas Sumatra tanpa dipungut biaya.





Acara malam diadakan di auditorium milik kampus Guangxi Normal University dan dihadiri oleh lebih dari 600 orang penonton serta undangan dari berbagai negara, termasuk delegasi dari Konsul Jendral Republik Indonesia di Guangzhou. Pertunjukan-pertunjukan yg ditampilkan antara lain :


1) Perkusi alat musik tradisional Indonesia "Gendang Nusantara"



2) Tari Persembahan



3) Tari Piring



4) Tari Perang Nias



5) Goyang Sambalado 
(yg narinya semua pelajar asing, bukan pelajar Indonesia)




Dan masih banyak lagi

Acara puncaknya adalah 

Drama Siti Nurbaya



Video Opening Drama Siti Nurbaya

Video Ending Drama Siti Nurbaya

Dan juga 

Tari Saman


Tugas gua waktu itu jadi apa? Gua jadi staff belakang panggung dan juga sebagai sutradara drama Siti Nurbaya hehehe. Ini dia foto gua bersama para pemain drama Siti Nurbaya di penghujung acara FKI 2016 ini



Bisa dibilang, selama 4 tahun kami berada di China, gua dan teman-teman dari PPIT Guilin sudah berhasil mengubah banyak persepsi orang tentang Indonesia. Yg tadinya berpikir negatif tentang Indonesia, sekarang menjadi cinta dan ingin mengenal Indonesia lebih jauh.

Gua yakin, ga cuma kita-kita di Guilin,
para pelajar Indonesia yg terbesar di manca negara, di mana pun mereka berada, selalu berusaha mengibarkan Merah Putih di negeri orang. 

Kami cinta Indonesia dan kami bangga menjadi bangsa Indonesia.

Tapi tidak peduli seberapa kerasnya kami berjuang di negara orang, semua perjuangan kami tidak akan ada artinya jika teman-teman Indonesia terus menerus saling membenci dan terpecah-belah, seperti yg terjadi belakangan ini.

Aksi damai yg berujung ricuh, menyebabkan ketegangan antara mayoritas dan minoritas semakin meruncing (lihat saja di timeline social media masing-masing), dan akibatnya, citra Indonesia di mata dunia semakin negatif.

Gua nulis begini bukan mau menjatuhkan atau menyalahkan salah satu pihak, apalagi menjelek-jelekan agama atau kepercayaan tertentu, tapi gua mau mengajak teman-teman pembaca semua untuk merenung dan introspeksi diri masing-masing.

Sampai kapan sih bangsa kita mau terus terpecah-belah karena SARA?
Sampai kapan kita mau terus saling membenci dan berselisih?
Sampai kapan kita mau membiarkan iman dan kepercayaan kita dipelintir dan dimanfaatkan bagi kepentingan politik?
Coba tanya hati nurani kalian masing-masing...sampai kapan?

Anehnya, semua yg terjadi di dalam negeri tuh, tidak kita alami di luar negeri lho. Pelajar Indonesia di luar negeri, di mana pun mereka berada, selalu menjadi panutan teman-teman dari negara lain, karena kita semua dikenal sebagai kelompok yg kompak dan kreatif. Di tengah perantauan, tidak ada yg namanya perselisihan antara muslim dan non-muslim, minoritas dan mayoritas.

Di Guilin misalnya, di saat teman-teman muslim berpuasa, kita yg non-muslim dan tidak puasa masak buat mereka dan kemudian buka puasa bareng bersama mereka. Pernah suatu kali saat ada teman muslim yg dibully oleh orang yg Islamophobia, kita belain dia rame-rame. Dan kalo ada acara yg membawa nama Indonesia, kita semua turut aktif dan saling bantu-membantu, menjunjung tinggi Merah Putih di negeri orang.

Kalo kita-kita yg ada di negeri orang bisa bersatu, mengapa kalian-kalian yg ada di tanah air tidak bisa?



Terima kasih sudah membaca tulisan gua yg super panjang ini.
Sekali lagi, gua tidak bermaksud menjatuhkan atau menyalahkan salah satu pihak, apalagi menjelek-jelekan agama atau kepercayaan tertentu.

Gua cuma berharap, kita semua sebagai rakyat Negara Kesatuan Republik Indonesia, bisa lebih cerdas, bijaksana dan toleran dalam menyikapi keanekaragaman.
Jangan mau terus-terusan diprovokasi, ayo kita bersatu, berkarya yg positif, dan bersama-sama, kita tunjukan ke dunia internasional, bahwa Indonesia itu memang adalah NEGARA PALING KEREN di atas muka bumi!

Bhinneka Tunggal Ika! Bersatu di tengah keanekaragaman! Unity in Diversity!


Murid Bertanya, Gue Menjawab

$
0
0


Sewaktu gua baru mulai kuliah di China dulu, gua sering digempur oleh pertanyaan seputar China oleh temen-temen gua. Misalnya...

 "Ven, cewe di sana cantik-cantik ga? Cantikan mana sama cici-cici cantik yang biasa nongkrong di mall Bandung?" 
Jawab : Sama cantiknya, tapi di sini jumlah cici-cici cantiknya lebih banyak hohoho...

"Gimana rasanya hidup di negara komunis? Serem ga?"
Jawab : Biasa aja, yang serem cuma toiletnya doank wkwk...

"Salju rasanya apa Ven? Manis? Asem? Asin?"
Jawab : Manis, kalo ditambahin susu kental manis. Asem, kalo lu djilat salju yang ada di ketiak orang. Asin, kalo udah kecampur sama ingus...

Sekarang setelah menjadi dosen di China pun, gak jauh beda. Bedanya, sekarang gua digempur oleh pertanyaan-pertanyaan seputar Indonesia oleh murid-murid gua. Oh FYI, buat yang gak tahu, sekarang gua jadi dosen Bahasa Indonesia di Fakultas Bahasa Asia Tenggara di Nanning, China. Murid-murid gua semuanya orang China yang belajar Bahasa Indonesia.

Berikut ini adalah beberapa pertanyaan menarik yang pernah murid-murid tanyakan ke gua.

1. Orang Indonesia beneran cebok pake tangan? Gak jijik?
Jadi, murid-murid gua pernah baca di salah satu buku pelajaran mereka bahwa orang Indonesia kalau bersalaman dll harus menggunakan tangan kanan. Menggunakan tangan kiri dianggap tidak sopan karena tangan kiri sering dipake untuk cebok. Begitu dikasih dosen orang Indonesia lokal, mereka langsung nanyain hal ini ke gua.

Buat yang gak tau, orang China tuh mirip sama orang bule, mereka kalo cebok tuh pake tissue. Sementara kalo orang Asia Tenggara kebanyakan ceboknya tuh pakai tangan dan air. Jadi kalian jangan aneh kalo suatu hari ke China atau ke negara-negara Barat, terus kalian menemukan bahwa toiletnya tidak menyediakan keran, ember, dan gayung. Toilet mereka tuh "toilet kering" disebutnya, cuma disediakan tisu dan tempat sampah saja, jadi jangan harap kalian bisa numpang mandi atau cuci kaki di toilet umum kayak di Indonesia ya wkwkwk.

Sewaktu gua bercerita soal kebiasaan cebok di Indonesia, murid-murid gua langsung meringis jijik gitu. Menurut mereka, megang tai sendiri pake tangan itu rasanya gimanaaa gitu. Padahal asal kalian tahu, toilet-toilet di China tuh joroknya berkali-kali lipat daripada toilet di Indonesia. Tidak hanya baunya bisa tercium dari jarak 2-3 meter, kadang-kadang kalian masih bisa menemukan "lele kuning" yang mengambang atau menumpuk di toiletnya, hiii~

Pernah suatu kali, waktu gua membagikan fotokopian, gua pernah kelupaan dan ngasih kertasnya pake tangan kiri. Murid-murid gua, setengah bercanda, langsung meringis jijik gitu waktu mau nerima kertas dari gua. Maksudnya mereka, iihhhh, itu kan tangan yang sering dipake Pak Keven untuk cebok. Mereka gak tau aja, bahwa gua tuh sebenernya kidal. Walaupun gua bisa nulis pake tangan kanan, tapi untuk beberapa hal, fungsi tangan gua tuh terbalik dengan orang pada umumnya. Dan kalo cebok? Biasa gua cebok pake tangan kanan wkwkwk...




2. Orang Indonesia suka makan pake tangan?
Yang dimaksud "pake tangan" di sini adalah makan pake tangan kosong, tanpa alat apapun. Meskipun kesannya barbar, tapi sebagai orang Indonesia tulen (ciehhh), untuk beberapa jenis masakan, misalnya masakan Sunda dan KFC, rasanya kurang afdol gitu kalo makan ga pake tangan. Tidak ada yang menandingi sensasi mengobok-obok ayam, nasi, dan sambel menjadi satu sebelum ditelan bulat-bulat. Tidak lupa, setelah makan, jarinya dikenyot satu persatu hingga bersih. Hmmmm, nikmat. Jangan ngaku orang Indonesia kalau kalian tidak setuju sama gua wkwkwk.


Dan hal ini membuat murid-murid gua kembali meringis jijik. Ihhh, tangannya udah dipake cebok, dipake makan pula, kata mereka. Dalam hal ini, gua langsung membantah bahwa at least di Indonesia kita punya kebiasaan cuci tangan sebelum makan. Di China, karena mereka makannya pake sumpit, jadi kebanyakan restoran tidak menyediakan tempat cuci tangan bagi tamu-tamunya. Jadi mereka sebelum dan sesudah makan tuh tidak cuci tangan. Sedangkan orang Indonesia, mau makannya pake tangan atau pake sendok garpu, tetap suka cuci tangan. Jadi ya, dalam hal ini, gua tetap bersikukuh bilang bahwa kebiasaan makan kita Indonesia tuh lebih higienis hehehe.

Di China sini pun sebenarnya ada beberapa masakan yang harus dimakan pakai tangan, misalnya Pizza dan Ribs. Tapi biasanya, restorannya akan menyediakan sarung tangan plastik untuk kita. Jadi meskipun makan pake tangan, kita ga perlu mengotori tangan sendiri. Tapi menurut gua, rasanya gak seenak dibandingkan kalo kita skin to skin, tanpa sarung tangan wkwkwk. Suatu hari, gua pengen banget ajak murid-murid gua makan masakan Sunda dan suruh mereka merasakan sendiri bagaimana nikmatnya sensasi makan pakai tangan. Dan gua juga penasaran, ada berapa orang dari mereka yang meminum air kobokan karena menyangka bahwa itu adalah infused water wakakakaka.




3. Agama itu apa?
Oke, mungkin ini adalah salah satu pertanyaan yang paling sulit dijawab bagi gua. Murid-murid gua kan pada rajin ngikutin berita soal Indonesia, dan setelah membaca berita-berita soal Indonesia beberapa bulan terakhir, mereka jadi bertanya sama gua
"Pak, agama itu apaan sih? Kenapa orang sampai bisa berantem, saling membunuh dan menyakiti gara-gara agama?"

Oke, mungkin ada satu hal yang perlu gua tegaskan di sini. Sebagian besar orang China itu TIDAK PUNYA AGAMA. Mereka mengenal konsep Ketuhanan. Mereka mengenal yang namanya Karma. Mereka mengenal yang namanya adat istiadat dan kepercayaan. Mereka percaya akan dewa-dewi, roh baik dan roh jahat. Mereka menyembah langit dan leluhur. Mereka percaya karma. Mereka sering berdoa dan sembahyang. Tapi mereka tidak mengenal konsep "agama"

Jadi maksud lu apa, Ven? Gua jadi bingung.
Jadi gini, kalo di Indonesia tuh kita diharuskan memilih untuk memeluk salah satu agama. Misalnya, kalo gua Katolik, gua harus menyembah Tuhan Yesus, pergi ke gereja, dan berdoa dengan tata cara Kristiani. Kalo gua Muslim, gua menyembah Allah SWT, pergi ke masjid, dan berdoa mengikuti tata cara sholat lima waktu.

Orang China tidak seperti itu. Mereka suka baca filosofi-filosofi Buddha, Taoisme, dan Konghucu, tapi mereka tidak menganggap yang mereka yang mereka pelajari itu sebagai ajaran agama, melainkan sebagai pedoman hidup, bagaimana caranya menjadi orang yang baik. Terus kalo hari ini gua mau berdoa ke Kelenteng, terus besoknya gua mau ke Vihara, terus besoknya gua mau ke Kuil Tao, ya bebas-bebas aja, gak ada larangan atau keharusan untuk mengikuti salah satu saja. Bisa aja misalnya, hari Senin gua mau bakar dupa di Vihara supaya papa mama gua sehat, terus hari Selasanya gua pergi berdoa ke Kelenteng supaya anak gua ujiannya sukses. Dan di China, sebenarnya kebebasan memeluk agama dan beribadah kita dijamin oleh pemerintah, selama ibadah dan kegiatan keagamaan kita tidak menganggu kepentingan umum.

Jadi, kalian ngerti kan apa bedanya? Jadi stereotype bahwa orang-orang di negara yang menganut paham komunis/sosialis tidak mengenal Tuhan itu SALAH. Mereka sebenarnya menyembah Tuhan, mempercayai ajaran-ajaran dari agama atau aliran kepercayaan tertentu, hanya saja manusianya tidak dilabeli dan dikotak-kotakkan seperti yang terjadi di Indonesia.Buat mereka, ajaran-ajaran agama itu sifatnya universal, boleh dipelajari, ditafsirkan, dan diterapkan oleh semua orang, tidak eksklusif. Jadi logikanya, ajaran agama tuh sama aja sifatnya kayak kalimat-kalimat motivasi yang sering kalian temukan di Internet. Kalian percaya dan mau melakukan, syukur. Gak percaya juga gak apa-apa, gak usah diberatin.



Kembali ke soal pertanyaan murid-murid gua. Kenapa orang bisa sampai berantem, saling membunuh dan menyakiti gara-gara agama? Gua bilang ke mereka dengan diplomatis, bahwa di Indonesia, seperti di negara-negara beragama lainnya, ada sekelompok orang yang menganggap bahwa kepercayaan mereka adalah yang paling benar. 

Misalnya, ada sekelompok orang yang menganggap bahwa sarapan pagi itu seharusnya makan bubur. Sampai sini sebenernya sah-sah aja, gak masalah. Yang jadi masalah adalah ketika mereka mulai berpikir bahwa orang yang sarapannya tidak makan bubur itu SALAH, bahkan sampai memusuhi dan menyakiti orang-orang yang sarapan paginya tidak makan bubur. Padahal seharusnya menentukan pagi-pagi mau makan apa itu adalah hak setiap orang. Mau makan nasi kuning kek, mau makan roti kek, bebas donk? Kenapa harus dipaksa makan bubur? Kenapa harus dimusuhi hanya karena gak makan bubur?

Dan sialnya kini di Indonesia, ada segelintir orang-orang yang menganut paham "BUBUR-ISME" ini yang membawa sentimen pribadi mereka ke ranah kenegaraan. Mereka gak terima kalau pemimpin mereka adalah orang yang sarapan paginya bukan makan bubur. Mereka takut bahwa nanti kebebasan mereka untuk makan bubur setiap pagi ini diganggu dan dihalang-halangi. 

Murid-murid gua bengong mendengar penjelasan gua. Bukannya karena gak ngerti, tapi karena bingung, hanya urusan kepercayaan pribadi saja kok bisa sampe segini rumitnya? Ada seorang murid, salah satu yang paling cerdas dan lancar Bahasa Indonesianya, yang akhirnya angkat bicara.
"Kok mereka bisa semena-mena itu, Pak? Memangnya, mereka pikir negara ini adalah milik mereka sendiri?"

Itulah masalahnya. Gua rasa akhir-akhir ini banyak di antara kita, rakyat Indonesia, yang lupa bahwa negara Indonesia ini bukan milik mereka pribadi. Bangsa kita adalah bangsa yang plural dan majemuk, bangsa yang terdiri dari aneka ragam ras dan budaya. Indonesia gak akan bisa maju kalo rakyatnya tidak kompak dan bersatu. Dan rakyat Indonesia gak akan pernah bisa bersatu, selama masih ada orang atau golongan yang merasa diri sendiri paling benar atau ingin main hakim sendiri. 

Negara ini bisa terbentuk atas perjuangan dan tumpah darah rakyat dari Sabang sampai Merauke, bukan hanya karena usaha dari satu golongan semata. Kita punya kesepakatan bersama dalam hal bernegara. Kita punya undang-undang, kita punya konstitusi. Jangan campur adukkan ajaran agama dan sentimen pribadimu ke dalam urusan kenegaraan, jangan kau jadikan iman dan kepercayaanmu sebagai alat politik.

Bayangkan kalo kalian setiap hari cuma bisa makan satu jenis masakan. Nasi uduk misalnya. Tidak peduli seberapa enaknya nasi uduk, tapi kalo setiap hari kita makan nasi uduk sehari tiga kali, sebentar juga pasti bosen. Betapa enaknya kalo setiap hari kita makan masakan yang berbeda-beda. Pagi makan nasi kuning, siang makan gurame pesmol, sore ngemil es kelapa muda, malem makan kupat tahu. Enak kan? Apalagi kalo setiap hari bisa makan dengan set menu yang berbeda-beda.

Begitu juga dengan Indonesia. 
Perbedaan bukanlah suatu penghalang untuk maju, keanekaragaman justru adalah aset nasional kita yang harus kita manfaatkan supaya Indonesia bisa maju dan seluruh rakyatnya hidup dengan aman dan sejahtera.



Sekian postingan singkat kali ini. Laen kali, gua akan lebih banyak cerita mengenai bagaimana rasanya menjadi guru Bahasa Indonesia di China. Tongkrongin terus Emotional Flutter ya =)


New Year 2017 Resolutions

$
0
0


Halo, selamat tahun baru semuanyaaa! Wah, gak kerasa ya, udah 1 tahun gua kagak ngepost di sini (joke ala tahun baru, padahal mah baru absen 2-3 minggu doank hahaha)

Mari kita mulai tahun yang baru ini dengan semangat yang baru! TELOLET!

Seperti biasa, di awal tahun, gua mau nulis resolusi tahun baru. Kebiasaan ini udah rutin gua lakuin sejak tahun 2011 silam (cuma bolong satu tahun aja pas 2016 karena sibuk bikin tesis hehehe). Kalo ga percaya, silakan obrak-abrik sendiri arsip di blog ini hehehe.

Ngapain sih nulis resolusi tahun baru? Memangnya bakal tercapai?
Well, terakhir gua nulis resolusi di tahun 2015 silam, gua berhasil mencapai 4 dari 5 resolusi yg gua tulis. Lumayan kan? 80% berhasil gitu lho.

Yang gagal cuma satu : MENGURANGI BERAT BADAN.
Diet itu susah, memang, huaaaaa *nangis* *nangis*

Anyway, di tahun 2017 ini, gua mau membuat beberapa resolusi yang lebih menantang daripada tahun-tahun sebelumnya. Apa aja sih tekad gua di tahun 2017 ini?

Check this out!

1. Belajar Bersyukur
Percaya ga percaya, semakin tua umur lu, hidup lu juga bakal semakin rumit dan penuh tantangan. Apalagi setelah mulai kerja dan berkarir, widihhh, setiap hari ada-ada aja hal yg bikin kita lelah. Di tahun 2017 ini umur gua akhirnya akan mencapai kepala TIGA (tidaaaaaaakkkk >_<) dan ya, seiring bertambahnya umur, tuntutan dan tanggung jawab lu pun akan bertambah.

Tapi, hidup tuh ga selalu melulu bikin stress. Di balik semuanya, sebenernya setiap hari ada aja hal-hal menyenangkan yang bisa kita syukuri, gak peduli sekecil apapun. Dan karena itulah, di tahun yang baru ini, resolusi pertama gua adalah...

Gua mau belajar untuk lebih banyak BERSYUKUR

Bagaimana caranya?
Coba liat gambar di bawah ini...



Gua dapet ide yg satu ini dari hasil share seorang teman di timeline Facebook gua. Intinya adalah, minimal seminggu sekali gua akan menuliskan suatu hal menyenangkan yang telah terjadi di minggu tersebut di selembar kertas kecil, dan kemudian kertas itu akan gua masukin ke dalem toples. Kalo gua rutin nulisnya, di akhir tahun nanti harusnya toples itu akan terisi oleh paling sedikit 52 hal yang bisa gua syukuri dari hidup gua di tahun 2017.

Gua suka sama ide ini karena selain bikin gua lebih banyak bersyukur, ide ini juga bisa melatih gua untuk lebih peka dan lebih menghargai kebahagiaan-kebahagiaan kecil yang terjadi di dalam hidup gua setiap hari. Dalam hidup ini, sikap dan pola pikir adalah salah satu kunci utama kesuksesan. Dan kalo kita bisa bersyukur, kita bisa melatih sikap dan pola pikir yang positif dalam menghadapi aneka ragam manis pahit kehidupan.

Dan ya, hari ini gua udah mulai masukin kertas pertama gua ke dalem toples =)


2. Belajar Berhemat
Salah satu penyakit yang paling sering dialami oleh orang yang baru mulai kerja adalah...BOROS! Perlu gua akui...punya penghasilan sendiri itu menyenangkan. Apalagi buat seseorang yang belom menikah dan belom berkeluarga seperti gua. Dulu pas kuliah S2 di China, karena jumlah beasiswa yang agak pas-pasan dan demi nabung untuk biaya traveling, gua terbiasa hidup super hemat. Jarang beli baju, jarang belanja online, makan kenyang hanya sehari sekali (tapi tetep aja gemuk sial). Sekarang setelah kerja dan punya penghasilan, rasanya hidup gua lebih leluasa. Benda-benda yang dulu gak kebeli semasa kuliah, sekarang bisa gua beli.

Dan hasilnya, gaji bulan pertama gua sekarang udah nyaris ludes. Gua baru kali ini merasakan betapa nikmatnya hidup di negara maju seperti China, barang apapun bisa dibeli lewat internet dengan harga miring. Bulan lalu gua baru beli barang-barang berikut ini :

1) Pemanas ruangan
Mentang-mentang harganya cuma 200rban, padahal ternyata di Nanning musim dinginnya ga dingin-dingin amat

2) Pewangi ruangan
Maksudnya sih biar kamar gua plus WCnya wangi gitu...halah, centil banget

3) Pewangi lemari
Maksudnya supaya baju-baju gua di lemari ga bau

4) Alat penghancur bawang
Alibinya sih karena gua males mencincang bawang kalo lagi masak...


5) Alat panggang
Karena gua dan temen-temen di sini paling hobi makan BBQ dan yakiniku, jadi kita mikir, daripada makan di restoran, kenapa ga kita beli aja alatnya sekalian?

6) Board game
Buat maen sama temen di kala senggang



Memang kesannya barang-barang di atas tuh penting ga penting, tapi dulu gua bisa hidup tanpa itu semua, sekarang kok jadi beli? Aduhhhh...

Di samping itu, gua juga sekarang jadi seneng jajan.
Memangnya di Nanning sini ada jajanan apa sih? 
Gua sih paling sering beli Egg Puff, Roti Nanas, atau Kacang Hijau Kriuk. Harganya ga mahal sih, tapi kan tetep aja boros.




Karena itulah, gua memutuskan bahwa kebiasaan boros gua itu HARUS DIHENTIKAN sebelum terlambat. Selain gua akan berhenti beli barang-barang yang tidak penting dari Taobao (toko onlinenya China), gua juga akan mengurangi jajan.

Gimana caranya?
Coba lihat gambar di bawah ini...


Jadi intinya, gua mau melakukan sama seperti yang dilakukan oleh Marius Groover di atas. Setiap gua dapet uang 5 Yuan (biasanya sih kembalian dari restoran atau toko, dan paling sering gua pake jajan karena jajanan di Nanning harganya pas 5 Yuan), uangnya bakal gua simpen dan tabung. Pengen tau nih, dalam setengah tahun bisa dapet berapa ya?

Apalagi, bulan Juli nanti gua ada rencana mau ajak Mama gua traveling. Mama gua paling pengen sih pergi ke Tibet, tapi karena ijinnya susah dan biayanya super mahal, Juli nanti gua mau ajak dia dulu ke Shangri-la, tempat dengan ketinggian 4000 meter di atas laut yang letaknya di perbatasan Tibet.





Gua dulu udah pernah ke sana waktu tahun 2015. Tempatnya bagus banget, pemandangannya indah dan dikelilingi oleh gunung es abadi. Walaupun belum sampe Tibet, tapi at least udah bisa ngerasain kehidupan di Tibet tuh kayak gimana, not bad lah ya?

Jadi ya, gua harus belajar hidup lebih hemat mulai hari ini...


3. Belajar Konsisten
Salah satu hal yang gua sesali dari 2016 adalah...selama bulan Januari-Juli, gua jarang nulis di blog. Padahal selama di Guilin ada banyak kisah-kisah seru tuh. Jadi ya, bulan Juli kemarin akhirnya gua ikutan sebuah komunitas blogger bernama Satu Minggu Satu Cerita.



Di komunitas ini, kita diajak untuk konsisten menulis, setidaknya satu tulisan setiap minggunya. Dan selain saling mengingatkan dan berkunjung, di komunitas ini juga setiap beberapa minggu sekali ada giveawaynya. Kalo penasaran, temen-temen pembaca bisa berkunjung ke fanpagenya di Facebook.

Anyway, sesuai tujuan dari komunitasnya, gua bertekad di tahun 2017 ini bisa rutin nulis blog, setidaknya satu tulisan untuk setiap minggunya. Gak tau bisa terwujud atau nggak nih, secara di Nanning sini gua kerjanya sibuk banget. Tapi ya selama ada tekad, pasti ada jalan, betul?

Oh ya, selain komunitas Satu Minggu Satu Cerita, kalo temen-temen blogger ada yang sedang mencari komunitas, cobain deh join Blogger Energy, Warung Blogger, atau Kancut Keblenger. Tiga komunitas ini adalah komunitas yang telah banyak membantu gua berkembang sebagai blogger di 5 tahun terakhir ini. Semoga dengan join di komunitas-komunitas blogger, tersebut kalian bisa lebih termotivasi untuk lebih konsisten dalam menulis dan blogwalking hehehe.

Oya, kalo ada temen-temen yang juga ingin mengikuti salah satu tantangan di atas, silakan, gua welcome banget, dengan senang hati. Sering-sering update progressnya melalui blog/social media dan jangan lupa tag gua ya. Supaya gua tau bahwa gua gak sendiri dan semakin termotivasi, hehehe. Ayo kita berjuang bersama-sama...

Anyway, selain tiga resolusi di atas, gua juga punya beberapa resolusi lainnya, misalnya :

4. Belajar hidup sehat
Olahraga yang teratur, punya pola makan yang sehat, dan ujung-ujungnya semoga tahun ini gua berhasil kurus...

5. Belajar masak
Jaman sekarang makin banyak cewe yang ga bisa masak, jadinya gua sebagai cowo pun merasa tertantang untuk bisa masak. Untuk apa? Supaya hemat, supaya sehat, supaya ga bosen, dan kata orang, cowo yang jago masak itu seksi hehehe. Apalagi menurut gua, memasak itu seru. Gua akhir-akhir ini lagi demen coba-coba resep dari Cookpad, dan hasilnya...tidak mengecewakan hahaha...

6. Belajar, dan terus belajar
Kalo temen-temen perhatikan, dari enam resolusi yang gua tulis di atas, semuanya terangkum dalam suatu tema yang sama : BELAJAR.

Ya, semenjak jadi guru, gua semakin sadar bahwa belajar itu adalah sebuah proses yang tidak pernah berkesudahan. 

Belajar itu tidak hanya semasa kita sekolah atau kuliah atau S2/S3. Belajar itu adalah hal yang harus kita lakukan setiap hari, selama kita hidup. Karena kalau kita berhenti belajar, artinya adalah kita berhenti berkembang. Dan semakin banyak kita belajar, semakin kita sadar bahwa masih banyak hal yang tidak ketahui. Karena itu, resolusi utama gua di tahun 2017 adalah untuk BELAJAR.

Belajar lebih banyak hal yang baru

Belajar untuk hidup lebih baik

Belajar,
dan terus belajar...



Selamat Tahun Baru 2017!
Terima kasih sudah berkunjung ke blog ini =)

Akhir Dari Sebuah Penantian

$
0
0

Akhir-akhir ini gua capek banget, hampir tiap hari gua baru tidur menjelang matahari terbit. Sibuk ngapain? Well, buat temen-temen yang punya cita-cita pengen jadi guru, gua mau kasih tau satu rahasia nih : Mengajar adalah bagian yang paling menyenangkan dari profesi sebagai guru, sementara bagian yang paling menyebalkan dan melelahkan adalah ngurusin administrasi. 

Seriusan.

Sekarang di China kan lagi menjelang masa ujian akhir semester nih. Ternyata selain sibuk mempersiapkan rekaman suara dan berkas-berkas untuk ujian, gua juga disibukkan oleh aneka ragam berkas administrasi yang harus diisi. Berkas-berkas apa saja? Well, aneka ragam berkas berkaitan dengan laporan, kurikulum, silabus, lesson plan, evaluasi, analisa prestasi, dan lain sebagainya. Capenya sampe kepala ini rasanya mau meledak. Ditambah lagi, selaen ngajar, gua masih ada sedikit proyek sampingan yang juga butuh dikerjain.

Hari ini bisa dibilang adalah hari paling capek di awal tahun baru ini. Gua harus bangun jam 6 karena jam 7 pagi gua harus ke kantor administrasi ngurusin berkas-berkas untuk rapat dengan KJRI nanti. Ya, hari ini ada kunjungan dari Konsul Jendral Republik Indonesia ke kampus gua dan gua disuruh jadi penerjemah. Dan gilanya, gua baru dikasih tau soal kunjungan ini tadi malem.

Selesai ngurusin berkas-berkas, sekitar jam setengah 9an gua tergopoh-gopoh ke kantor kepala fakultas untuk ngambil berkas ujian plus tergopoh-gopoh ke ruang ujian dan ngecek peralatan multimedia karena salah satu mata pelajaran yang gua ajar ada UAS jam 9 nya. Jam 9 ngawas ujian ampe jam 10 kurang, kemudian gua harus jadi penerjemah untuk rapat antara KJRI dan pihak kampus.

Foto bersama rektor, dekan, Ibu Konjen Ratu S. Gayatri dan Pak Herbhayu dari KJRI Guangzhou


Beres rapat jam setengah 12, mendadak hujan besar. Kalian mungkin gak tahu, betapa menyebalkan  rasanya saat hujan mengguyur di musim dingin. Selain basah, dinginnya menusuk pula. Paket masuk angin plus plus. Sampe di kantin, gua makan siang dengan terburu-buru karena gua masih harus beliin makanan buat temen-temen gua, dosen Thailand. Mereka saking sibuknya ujiannya sampe ga ada waktu istirahat dan makan.

Kenapa bisa begitu? Karena hari ini mereka ngawas ujian speaking, dan murid jurusan Thailand satu angkatan ada 300 orang. Menguji satu orang butuh waktu kira-kira 2 menit, nah kalo orangnya ada 300? Paling tidak butuh 600 menit...aka 10 jam. Gila kan? Dalam hal ini gua memang bisa dibilang beruntung, karena murid jurusan Indonesia, satu angkatan cuma sekitar 20 orang. Kalo 3 mata pelajaran yang gua pegang ujian, totalnya gua cuma meriksa sekitar 60 berkas ujian. Bayangin kalo satu angkatan ada 300 orang, terus masih harus dikali sama jumlah mata pelajaran yang mereka ajar? Itu pupil mata bisa copot kayaknya hahaha.

Murid-murid gua, jurusan Bahasa Indonesia


Beres beli dan nganter makanan, gua liat waktu udah menunjukkan jam setengah 2 siang. Jam setengah 3 gua harus ngawas ujian babak kedua, dan kantor ketua jurusan baru buka jam 2 siang. Ada setengah jam nih, lumayan. Gua duduk di meja gua di kantor guru dan meremin mata.

Rasanya baru merem beberapa detik, tapi kemudian alarm gua bunyi. Udah jam 2. Saatnya ngambil berkas ujian, ngecek ruang ujian, dan kemudian gua pun ngawas ujian dua shift sampe jam setengah 5. Seberes ngawas ujian, dengan langkah gontai gua pun berjalan pulang menuju ke apartemen gua. Di tengah jalan, tiba-tiba gua dapet sms. Pas gua buka, ternyata sms dari kantor pusat dan isinya adalah satu kalimat yang bikin gua bahagia setengah mati.

"Pak Keven, gaji sudah boleh diambil"

Setengah berlari, gua pun bergegas menuju kantor pusat. Celana dan sepatu gua basah kecipratan air hujan dan genangan air, tapi gua ga peduli. Pas sampai di kantor untuk ngambil gaji, suasananya udah sepi banget. Ga aneh sih, karena sebentar lagi kantornya juga udah mau tutup. Pas gua sampe ke loket bagian keuangan, gua disodorin sebuah tanda bukti untuk ditandatangani. Pas gua liat angka yang tertera di sana, jantung gua berdegup kencang. Gile, ternyata jumlahnya lumayan juga, hahaha. Gua ga akan pamer nominalnya di sini, tapi ya ada sekitar dua-tiga kali lipat dari jumlah yang pernah ditawarkan ke gua saat gua ditawarin kerja jadi guru di Indonesia.Belom setara sama gajinya temen-temen gua yang sekarang posisinya udah tinggi di kantor, tapi lumayan banget.

FYI, gua udah sebulan terakhir ini hidup super hemat ala mahasiswa. Kenapa? Penyebabnya adalah karena bulan lalu gaji gua belum bisa ditarik akibat visa kerja gua masih dalam proses di kantor imigrasi. Akibatnya, satu bulan terakhir, gua bertahan hidup hanya dengan uang beberapa ratus RMB di kantong gua. Miris banget ya? Tapi akhirnya semua pengorbanan gua terbayar, karena hari ini akhirnya gua dapet gaji tetap pertama gua sebagai lulusan S2, hahaha.

Pas gua sodorin tanda terima yang udah gua tanda tangan, tiba-tiba sekretaris di loketnya bilang gini
"Pak, ini ada dua lembar. Lembar bagian belakangnya juga harus ditandatangani."

HAH? Gua kaget. DUA LEMBAR? Jadi jumlah yang tadi itu...baru setengahnya???
Ternyata, karena sudah mendekati liburan akhir semester, jadi kampus memutuskan untuk ngasih gua gaji dua bulan sekaligus...plus bonus.

Hanya ilustrasi


Beberapa menit kemudian, gua duduk termenung di dekat loket yang tadi, dengan segepok uang kertas pink 100 RMB di tangan gua. Iya, dibayarnya pake tunai. Gila kan? Anjir. Seumur hidup, gua belom pernah megang uang sebanyak ini. Jumlahnya bahkan lebih banyak daripada waktu gua bantuin adik gua bayar uang muka kuliah dulu. Ini uang di tangan gua...kayaknya dibeliin Macbook Pro juga masih sisa banyak. Air mata pun gak terbendung lagi, dan gua nangis.

Iye, gua nangis.
Nangis karena bahagia.
Nangis karena seneng banget.

Kenapa gua seneng banget?
Bukan karena punya uang banyak, bukan. 

Kalo ada hal yang bisa gua pelajari dari perjalanan hidup ortu gua yang bisnisnya jatuh bangun adalah...bahwa uang itu bukan sesuatu yang layak dijadikan pegangan hidup. Gak ada yang abadi di dunia ini, apalagi sesuatu yang sifatnya fana dan sementara seperti uang. Uang ratusan juta pun bisa hilang dalam hitungan detik...kalo saham yang lu beli anjlok, misalnya. Jadi ya, hari ini gua nangis bukan karena uang, bukan.

Gua nangis karena bahagia...dan gua bahagia karena...akhirnya usaha gua berbuah manis.

Jaman sekarang, mencari kerja itu gak gampang, apalagi mencari pekerjaan yang mampu memberikan kita timbal-balik yang layak, timbal-balik yang sebanding dengan ketrampilan yang kita miliki. Berapa banyak orang pintar orang pintar di dunia ini yang hidup melarat karena terjebak dengan pekerjaan yang bayarannya gak setimpal? Kalo kalian baca perjalanan gua mencari kerja di blog ini, gua pun HAMPIR menjadi salah satunya. Untungnya nggak. Untungnya, 4 bulan yang tahun lalu gua habiskan terlunta-lunta sebagai lulusan S2 pengangguran pun tuh gak sia-sia.

Hari ini, semua usaha gua itu terbayar.

Usaha yang gua maksud di sini bukan ngomongin soal pekerjaan gua selama 2 bulan terakhir di China, bukan.
Usaha yang gua maksud adalah...perjuangan gua dari dulu sampai sekarang. Perjuangan dari masa sekolah, kuliah S1, kuliah S2, dll...semua hal yang gua lakuin selama 29 tahun terakhir, yang ujung-ujungnya menyebabkan adanya hari ini, hari di mana akhirnya ilmu dan ketrampilan yang gua miliki bisa menghasilkan, bisa dihargai dengan layak. 

Jalan hidup yang gua ambil bukanlah jalan hidup yang mudah. Belajar Mandarin itu gak gampang, ditambah lagi banyak halangan dan rintangannya, dan bisa dibilang, gara-gara S2, gua pun mulai kerjanya 5-6 tahun lebih terlambat daripada teman-teman sebaya gua. Tapi hari ini gua semakin yakin, bahwa jalan hidup yang gua pilih ini gak salah. Semua pengorbanan dan kegigihan gua selama 29 tahun ini, dari jaman sekolah sampe bisa lulus S2, itulah yang menyebabkan hari ini ada. Ada kalanya gua ingin menyerah, ada kalanya gua berpikir untuk mengambil pilihan yang berbeda, tapi andai itu terjadi, mungkin gak akan ada hari ini.

Jadi yang penting bukan jumlah uangnya berapa, tetapi hari ini bisa dibilang adalah langkah pertama gua menjadi seorang laki-laki dewasa yang mampu hidup mandiri dan mampu menghidupi diri sendiri. Hari ini gua bisa membuktikan kepada diri gua sendiri, bahwa pilihan hidup yang gua jalani selama ini tuh gak salah.

Dan hari ini, penantian gua selama bertahun-tahun pun berakhir.
Hari ini, akhirnya gua bisa punya muka untuk bilang ke orang tua yang telah membesarkan dan menghidupi gua selama 29 tahun ini :

"Pa, Ma, perjuangan kalian gak sia-sia. Sekarang aku sudah mampu hidup mandiri"




Langkah pertama menjadi dewasa, sudah tercapai.

Langkah berikutnya?

Menabung menuju pelaminan!

Guilin, My Home Away From Home

$
0
0

Ga kerasa, udah hampir 5 tahun gua tinggal di luar negeri. Gimana sih rasanya tinggal di luar negeri? Hmmm...rasanya campur aduk sih. Kadang kangen sama rumah, kangen sama keluarga dan sahabat di Bandung, tapi secara keseluruhan, gua BETAH di sini.

Selama 5 tahun tinggal di Tiongkok, gua udah pernah berkunjung ke lebih dari 50 tempat. Mulai dari oasis di tengah Gurun Gobi, sampai perbatasan China-Russia yang suhunya minus 35 derajat, semua udah pernah gua jelajahin. Tapi dari semua tempat yang pernah gua kunjungin, tempat yang paling bikin gua kangen adalah Guilin.

Guilin itu di mana sih?
Guilin itu adalah sebuah kota kecil yang terletak di China selatan, tepatnya di provinsi Guangxi. Jauh ga dari Beijing dan Shanghai? Jauhhh. Kalo secara geografis, Guilin tuh letaknya lebih deket ke Hong Kong, Shenzhen, dan Guangzhou.




Gua tinggal di Guilin total ada 3 tahun lamanya, mulai dari Sept 2013 sampai Juli 2016. Belajar bahasa satu tahun, kemudian kuliah S2 dua tahun.

Terus, kenapa bisa kangen sama Guilin? Memangnya di sana ada apa?

Meskipun hanya berupa sebuah kota kecil, tapi Guilin adalah salah satu tempat dengan pemandangan paling indah di China. Seperti kata sebuah pepatah kuno : "桂林山水甲天下" (Arti : Pemandangan Guilin no 1 di kaki langit), sudah tidak terhitung, ada berapa banyak lukisan dan puisi yang pernah diciptakan untuk memuji keindahan alam Guilin.

Dan untuk bisa melihat pemandangan indah itu, kalian gak perlu pergi jauh-jauh ke luar kota, karena kota Guilin itu sendiri adalah pemandangannya. Hanya naik bus sekitar 10-15 menit dari kampus, gua udah bisa sampai ke taman, ke danau, atau ke tepi Sungai Li, dan TAA-DAA, pemandangan indah pun terpampang di mata gua. Rasanya bagaikan berada di dalam lukisan. 




Di pinggir sungai pun banyak public space tempat orang-orang bisa berkumpul dan beraktivitas. Kalo weekend, wah kita bisa lihat banyak orang sedang menari dan latihan kungfu di pinggir sungai. Kalo airnya lagi surut, kita bisa BBQan di pinggir sungai. Kalo malem...wah pemandangannya romantis banget, cocok buat pacaran.




Di dalam kota Guilin pun terdapat lebih dari 20 taman kota. Jangan bayangin kayak taman-taman yang ada di kota-kota besar di Indonesia, taman di Guilin tuh luasss bangettt, dan di dalam tamannya biasanya ada gunung dan danaunya. Kebayang kan, bagaimana luasnya? Salah satu hobi favorit gua adalah mendaki ke puncak gunungnya kemudian menikmati keindahan pemandangan Guilin dari atas.




Kalo kalian pengen ngerasain, bisa klik link ini, untuk melihat pemandangan 360 derajat Guilin dari atas =)

Kalo musim semi, taman-tamannya penuh sama bunga. Ada beberapa taman yang bahkan punya bunga sakura yang gak kalah indah sama sakura di Jepang. Salah satu taman yang paling terkenal sekaligus menjadi icon kota Guilin adalah Elephant Trunk Hill (Tebing Belalai Gajah).




Menjelang hari raya besar, biasanya diadakan pertunjukan di atas danaunya. Ini dia contohnya, pertunjukan memperingati Tahun Baru Imlek 2017 yang diadakan tanggal 27 Januari 2017 yang lalu.



Salah satu tempat favorit mahasiswa Indonesia di Guilin adalah pusat kotanya. Selain menjadi tempat favorit untuk shopping dan kuliner, di pusat kota Guilin terdapat sebuah danau yang di tengahnya terdapat dua pagoda kembar. Sun and Moon Pagoda namanya. Kalo malem-malem dateng ke sini, suasananya romantis banget. Ada juga sebuah jembatan yang disebut "Jembatan Cinta" Gua dulu pernah berniat ngelamar cewe gua di sini, cuma belum kesampean hehehe.





Kampus gua di Guilin tuh terbagi ke dalam 3 area : Yucai, Yanshan, dan Wangcheng. Nah kampus Wangcheng ini dulunya adalah istana pangeran sekaligus tempat ujian kenegaraan waktu jaman Dinasti Ming. Buat temen-temen yang pernah nonton serial Putri Huan Zhu yang diperankan oleh Vicky Zhao, konon jaman pada Dinasti Qing, istana Wangcheng ini pernah menjadi tempat tinggalnya Putri Huan Zhu lho. Kalo temen-temen kuliah di Guangxi Normal University dan mengambil jurusan Pariwisata, nanti kalian kuliahnya di Istana Wang Cheng ini. Kapan lagi coba, bisa kuliah di istana? Hehehe...





Waktu kuliah di Guilin dulu, kita, mahasiswa Indonesia pernah bikin video klip musik untuk promosiin kampus. Salah satu tempat syutingnya ya di Istana Wangcheng ini. Mau liat video klipnya? Ini dia di bawah...



Apa sih arti nama Guilin?
“Guì” () dalam Bahasa Mandarin adalah nama bagi bunga Osmanthus, dan “Lín () artinya adalah “hutan”, jadi “Guilin” secara harafiah berarti “Hutan Osmanthus” Musim gugur (Oktober-November) adalah waktu yang paling cocok untuk berkunjung ke Guilin karena di bawah cuaca musim gugur yang sejuk bunga-bunga Osmanthus (桂花yang menjadi ciri khas kota Guilin bermekaran dengan indahnya, membuai setiap sudut kota Guilin dengan harum semerbaknya.





Kalo mau mencari angin segar dan sejenak beristirahat dari kehidupan di kota, tinggal naik bus selama 60-90 menit, kita sudah bisa tiba di dua destinasi wisata paling favorit di Guilin, yaitu Yangshuo.

Yangshuo, adalah spot favorit para backpacker di masa lalu untuk dapat menikmati keindahan alam di sepanjang Sungai Li. Sekarang, desa kecil ini sudah berubah menjadi sebuah tourism spot bertaraf Internasional. Setiap harinya, ada ribuan wisatawan dari mancanegara yang datang ke tempat ini.




Selain untuk menikmati alam, di sekitar Yangshuo ini terdapat banyak desa tua bersejarah, salah satunya adalah Xingping. Xingping salah satu lokasi dengan pemandangan terindah di sepanjang Sungai Li. Kalo dibandingkan Yangshuo, Xingping ini tempatnya lebih sepi dan terpencil. Jarang ada hotel-hotel besar, cuma ada losmen-losmen dan hostel-hostel backpacker. Pada siang hari, kalian bisa naik ke atas Mt.Laozhai, dan menikmati pemandangan indah dari atas. Pada malam hari, kalian bisa menyaksikan para nelayan yang memancing ikan dengan menggunakan bantuan burung Cormorant.






Saking indahnya, pemandangan Xingping ini diabadikan di uang kertas 20 Yuan China. Gua udah pernah ke sana dan membuktikan langsung, ternyata bener lho, pemandangannya sama persis dengan yang tercantum di uang kertas 20 Yuan.





Selain itu, di dekat Yangshuo dan Xingping juga ada Mt.Xianggong. Tempat yang satu ini letaknya lumayan terpencil dan tidak dibuka untuk tur-tur pada umumnya. Kalo mau ke tempat ini, kalian harus nyewa mobil sendiri, karena cuma penduduk setempat yang tau lokasinya. Pemandangan dari puncak Mt.Xianggong ini...sumpah, KEREN ABIS. Gua pengen banget bisa foto pre-wedding di sini, kyaaa kyaaaaa...




Selain Xingping dan Yangshuo, sebenernya masih banyak tempat keren di Guilin. Salah satunya adalah Longsheng, sawah dan terasering berundak-undak di bukit, yang konon kalo dilihat dari atas, tampak seperti sisik di punggung seekor naga. Konon keindahan pemandangan di Longsheng ini berbeda-beda, tergantung musimnya. Waktu gua ke sana dulu, musim semi, padinya baru saja ditanam. Pemandangannya kurang lebih seperti ini :



Selain itu, Longsheng juga adalah tempat tinggalnya suku minoritas Yao. Suku Yao adalah satu dari 55 suku minoritas yang ada di China. Suku Yao ini mempunyai suatu tradisi menarik. Wanita dari suku Yao ini seumur hidup tidak memotong rambutnya. Rambutnya dirawat dengan baik dan dilingkarkan ke atas kepala, menjadi sebuah topi. Rambut panjang ini adalah "mahkota" bagi wanita di suku mereka. Kalo kalian pergi ke perkampungan Suku Yao pada musim yang tepat, kalian bisa juga menyaksikan upacara adat dan tarian mereka. Mereka juga sangat ramah terhadap turis. Di saat weekend, biasanya mereka mengadakan pertunjukan dan para turis boleh ikut menari bersama mereka.




Selain pemandangannya, yang bikin gua kangen sama Guilin adalah makanannya. Makanan khas Guilin adalah Guilin Rice Noodles aka Guilin Mifen (桂林米粉). Makanan yang satu ini sudah terkenal di seluruh penjuru Tiongkok. Di kota-kota besar di Tiongkok tentunya teman-teman pernah menemukan restoran yang menjual Guilin MifenTapi percayalah, tidak ada restoran yang bisa menyaingi rasa Guilin Mifen di tempat aslinya, di Guilin. Harganya juga sangat murah, 3-5 Yuan per mangkuk tergantung besar porsinya. Murah banget kan? Biasanya mahasiswa Indonesia suka makan Guilin Mifen kalo udah menjelang akhir bulan. Di saat uang saku udah mepet, Guilin Mifen adalah makanan murah meriah yang paling mengenyangkan wkwk.


Selain Guilin Mifen, salah satu kuliner khas Guilin yang banyak diminati oleh wisatawan adalah Greasy Tea aka You Cha (油茶)You Cha adalah minuman khas masyarakat Guilin sejak jaman Dinasti Ming. Minuman terbuat dari campuran teh dan kaldu sup ini rasanya asin asin pahit, jadi biasanya tidak bisa diminum langsung begitu saja. Biasanya harus ditambahkan dulu sedikit garam, baru kemudian diminum bersama beras goreng, dan aneka ragam topping lainnya. Pada saat pertama kali minum, banyak wisatawan yang tidak tahu cara menikmati You Cha ini sehingga mereka merasa bahwa minuman ini tidak enak, tapi setelah belajar cara minumnya dari masyarakat lokal, banyak juga yang ketagihan sama minuman ini.


Kuliner lain yang patut dicoba di Guilin adalah Nasi Ketan. Nasi Ketan aka Nuomi Fan (糯米饭adalah makanan khas di provinsi Guangxi, tapi setiap daerah punya variasi yg berbeda-beda. Nasi Ketan khas Guilin biasanya berwarna putih, ungu, dan coklat, karena terbuat dari campuran adonan beras, ketan, dan talas. Nasi ketan ini biasanya disajikan bersama-sama mashed potatoes, pangsit goreng, dan daging asap aka Casau (叉烧). Makanan ini biasanya banyak dijual pada pagi hari dan merupakan sarapan favoritnya para pelajar Indonesia di Guilin.


Selain semua hal di atas, yang bikin gua selalu kangen sama Guilin adalah...kenangannya.
Selama 3 tahun di Guilin, gua punya sejuta kenangan. Jadian sama orang Thailand, ikutan lomba pidato taraf internasional, cosplay jadi bencong dan ikut lomba karaoke, jadi ketua OSIS, dapet cum laude, dan lain sebagainya.

Di tempat ini juga, gua punya sebuah keluarga kecil : teman-teman yang sama-sama suka belajar Mandarin, teman-teman yang sama-sama berjuang meraih gelar S2, teman-teman yang sama-sama menguras keringat dan air mata demi mengharumkan nama Indonesia. Sekarang kebanyakan dari mereka juga udah lulus kayak gua. Sebagian, sama kayak gua sekarang, berjuang meniti karir di aneka penjuru daratan China. Sebagian sisanya, pulang ke negara mereka. Ada yang demi buka usaha, ada yang karena nikah, ada juga yang masih ngelanjutin sekolah ke negara lain.

Tapi di mana pun kita semua berada, di penjuru dunia mana pun kita berkarya, ikatan kekeluargaan ini tidak akan pernah pudar. Karena kita punya satu "kampung halaman" yang sama, sebuah "rumah" di surga Osmanthus yang indah ini.

Kelas Bahasa Mandarin, semester pertama

Foto Tim OSIS 2015

Teman-teman seperjuangan S2

Waktu sahabat dari Shijiazhuang, berkunjung ke Guilin

Murid-murid pertama gua

Sahabat-sahabat seperjuangan dari Indonesia


Ga peduli sejauh apapun kita berpisah suatu hari kita semua pasti bisa bertemu kembali.
Di tempat yang terindah di kaki langit.
Di kampung halaman kita.
Di Guilin.

Di mana hatimu berada, di situlah RUMAH mu...


Cherish The Beauty Inside

$
0
0

Hari ini gua baru nonton sebuah film Korea yang bagus banget, judulnya "The Beauty Inside" (2015)

Film ini berkisah tentang Woo-jin, seorang furniture designer yang punya penyakit aneh di mana ia selalu berubah wujud setiap bangun tidur. Kadang ia berubah wujud jadi pria, kadang jadi wanita, kadang jadi bule, kadang jadi lansia, kadang pula jadi anak kecil. Setiap hari selalu berubah-ubah, beraneka ragam ras dan usia, tidak pernah sama, dan kehidupan seperti ini sudah ia jalani selama bertahun-tahun.

Suatu hari, Woo-jin jatuh cinta kepada Yi-soo, seorang gadis yang bekerja di perusahaan distributor furniturenya. Dapatkah Woo-jin menyampaikan cintanya kepada Yi-soo, meskipun ia selalu muncul dengan wajah baru setiap harinya?

Rating : 10/10

Film yang satu ini memang mempunyai sebuah premis yang unik. Konsep yang diangkat cukup simpel, tetapi menarik. Yang jadi masalah di sini bukan hanya masalah Woo-jin membuat Yi-soo jatuh cinta kepadanya, tapi kalopun mereka jadian, apakah hubungan asmara itu bisa bertahan? Misalnya, apa cewenya ga akan dianggap "murahan" oleh orang-orang di sekitarnya, karena setiap hari selalu ngedate dengan cowo yg berbeda? Pokoknya banyak deh hal-hal menarik dan tidak terduga yang jadi plot twist film ini.

Tapi faktor utama yang bikin gua jatuh cinta sama film ini adalah...karena gua pernah berada di posisi Woo-jin.

Buat temen-temen pembaca yang udah ngikutin blog ini bertahun-tahun, kalian pasti udah gak asing lagi sama kisah-kisah cinta gua. Ya, perjalanan cinta gua sejak dulu sampe sekarang, memang gak pernah berjalan mulus. Dan sepanjang perjalanan itu, udah gak terhitung berapa kali tepatnya gua "berubah wujud"




Kecengan pertama gua waktu SMP bilang bahwa gua orangnya terlalu kaku, kurang fun, dan karena itu pada saat gua suka sama kecengan kedua gua, gua berusaha untuk jadi orang yang humoris dan ramah senyum. Tapi kemudian, ternyata kecengan kedua gua itu menganggap gua sebagai seseorang yang kurang bisa diandalkan, karena gua terlalu banyak cengengesan. Akhirnya, pada saat gua suka sama kecengan gua yang ketiga, gua mencoba untuk lebih tegas dan selalu take the lead, tapi kemudian gua tetep ditolak karena katanya gua kurang romantis, kurang bisa mengerti perasaan cewe, sehingga bikin cewenya ga nyaman karena ngerasa terlalu banyak didikte.

Akhirnya gua berusaha untuk make over lagi, gua berhasil bikin kecengan keempat gua sewaktu SMA jadi pacar gua, karena gua orangnya sangat care dan romantis. Tapi kemudian hubungan itu juga kandas karena keromantisan gua yang berlebihan, membuat cewe gua jadi terlalu terobsesi dan posesif.

Waktu berlalu, dan seiring gua tambah dewasa, gua berusaha menyatukan semua aspek positif yang ada di dalam diri gua. Gua jadi orang yang care, romantis, tapi tegas, dan humoris. Dan gua berhasil. Kecengan kelima gua ngerasa nyamaaannn banget sama gua. Saking nyamannya, gua sama dia sampe udah kayak adik-kakak...dan karena itulah, dia gak mau jadian sama gua, udah terlalu nyaman sebagai sahabat, katanya.

Sewaktu kuliah, gua berusaha lagi berubah untuk jadi lebih baik. Berusaha untuk membuat orang yang gua suka itu nyaman, tapi tetep jaga jarak, supaya ga masuk friendzone. Tapi ternyata ditolak, karena katanya cara PDKT gua kurang bikin greget. Akhirnya gua berubah lagi, make over lagi. Kecengan gua yang berikutnya berhasil gua bikin jungkir balik dengan ide-ide PDKT gua yang kreatif, tapi kemudian gua lagi-lagi ditolak, kali ini katanya karena penampilan fisik gua yang kurang menarik dan kayaknya gua kurang rajin, prospek masa depannya kayaknya kurang oke.

Akhirnya di sela-sela kuliah gua mencoba untuk lebih giat dan lebih aktif dalam berbagai kegiatan, organisasi, dan juga part-time. Gua jadi seseorang yang tidak hanya punya kepribadian menarik, penampilan oke, tapi juga punya visi-misi yang jelas soal masa depan. Tapi kemudian gua ditolak lagi, karena katanya gua terlalu fokus sama diri sendiri, sampe gak ngertiin perasaan orang yang gua sukai itu.

Pusing gak bacanya? Kalo temen-temen bacanya aja pusing, apalagi gua yang ngalamin?

Sampe satu titik, akhirnya gua jatuh terpuruk. Gua krisis identitas, karena saking banyaknya mencoba berubah demi orang lain, gua udah gak tahu sebenernya apa sih yang gua inginkan. Karena terlalu banyak pake topeng, akhirnya gua lupa sama diri gua sendiri. 




Gua kalo ngomong selalu berusaha menyenangkan orang lain, sampe gua sendiri gak tahu, sebenernya apa sih yang pengen gua omongin? Gua selalu berusaha menampilkan kualitas-kualitas diri yang menurut gua akan disukai oleh orang yang gua suka, sampe gua sendiri gak jelas, sebenernya gua tuh orangnya kayak gimana? Waktu itu, gua sampe gak inget, kapan terakhir kalinya gua jadi diri gua sendiri?

Tapi ya akhirnya gua berhasil bangkit dari keterpurukan itu. Tahun 2011, gua memulai lembaran baru hidup gua. Jati diri yang sudah hilang memang tidak dapat dipulihkan kembali, semua kegagalan yang sudah terjadi memang tidak bisa diulang kembali, tapi belum terlambat bagi gua untuk memulai sebuah kisah baru. Tahun 2011, gua menulis kisah yang baru, dengan tokoh utamanya adalah gua sendiri, diri gua yang sebenarnya.

Tahun 2011 itu adalah tahun di mana gua mulai serius ngeblog di sini, di Emotional Flutter, dan blog ini adalah saksi sekaligus bukti nyata dari tekad gua untuk berubah, berubah menjadi lebih percaya diri, lebih jujur, dan apa adanya. Kalo di blog yang dulu gua nulisnya dibuat-buat, karena berharap kecengan gua mau baca dan ngerasa kasian sama gua, di blog ini gua nulis apa adanya, sesuai apa yang gua pikirkan dan rasakan.

Yang gua tuliskan di sini semua adalah hasil letupan emosi gua, hasil dari spontanitas gua, makanya gua namain dia : Emotional Flutter.Emosi yang "berkibar-kibar".

Kenapa berkibar-kibar? Karena gua ingin perasaan gua bisa seperti sebuah bendera yang sedang tertiup angin. Meliuk-liuk dengan bebas, mengikuti arus, melambai dan bergoyang dengan lincah. Bak sehelai biji dandelion yang berselancar di udara, luwes, semena-mena, dan apa adanya, ke mana pun yang ia inginkan, mengikuti hembusan angin, tanpa ada yang perlu ditahan atau ditutup-tutupi.



Dan itulah memang yang terjadi setiap kali gua nulis blog. Gua kalo nulis blog, ga pernah bikin kerangka karangan. Ga pernah bikin kotretan, sketsa, atau skema. Semua yang gua tulis di sini adalah kata-kata yang meluncur bebas dari pikiran dan hati gua. Hampir semuanya ditulis sekali jadi. Langsung ditulis dari awal sampai akhir, tanpa disimpen ke draft, tanpa diedit. Waktu finishing pun, gua lebih banyak ngabisin waktu nyari gambar daripada ngedit tulisan.

Gua bukan orang yang seneng nulis ngikutin trend. Gua bukan orang yg peduli sama pageview, keyword, atau SEO. Tapi gua berani jamin, semua yang gua tulis di sini 100% buah pikiran dan emosi gua. Kalo kalian pengen jadi anak gaul, up to date sama gosip atau trend-trend terkini, kayaknya blog ini bukan blog yang tepat untuk kalian baca. Tapi kalo kalian lagi galau, lagi stress, lagi bosen, lagi buntu ide, atau sekedar butuh sesuatu untuk dibaca sambil boker, mungkin tulisan di blog ini bisa menghibur kalian.

Gua juga gak pernah niat jadi motivator. Semua yang gua tulis di sini sebagian besar adalah curhatan, yang di bagian belakangnya suka gua kasih tambahan kata-kata mutiara biar endingnya bagus. Kayak kalo ibaratnya kue/cake, kata-kata motivasi di bagian belakang tuh hanyalah buah cherry nya, hanya pemanis belaka.



Anyway, kembali ke topik utama. Bagaimana dengan kehidupan cinta gua, setelah tahun 2011? Apakah tambah mulus? Oh jelas tidak. Kisah-kisah gua masih tetap tragis (baca : Zhen Zhu Nai Cha), tapi setidaknya sekarang gua udah ga ngerasa krisis identitas lagi.

Sekarang gua sadar, kalo cinta ditolak, itu TIDAK berarti kualitas diri kita masih kurang baik atau tidak layak untuk dicintai, bukan, bukan itu.

Gak ada yang salah sama diri kita, kita cuma belum ketemu orang yang tepat, itu aja sih intinya.

Dan suatu hari, pasti akan tiba saatnya di mana kita akan ketemu seseorang yang bisa nerima kita apa adanya. Seseorang yang mencintai kita seutuhnya, termasuk segala kekurangan dan kebiasaan buruk kita. Seseorang yang menghargai ketidaksempurnaan dan menikmati proses. Seseorang yang tidak menilai kita hanya dari penampilan luarnya saja. Seseorang yang masih akan tetap sayang sama kita meskipun kita suka kentut atau sendawa sembarangan di depan dia.

Someone who can cherish the beauty inside of us.

Why Forgive?

$
0
0

Memaafkan. Suatu hal yang seringkali lebih mudah untuk diucapkan daripada untuk dilakukan.

Ya, seringkali rasa kecewa dan sakit hati yang kita alami, membuat kita menjadi sulit untuk memaafkan orang lain. Bahkan ada kalanya setelah kita "memaafkan" pun, kita masih tidak bisa melupakan kesalahan orang tersebut. Padahal, memaafkan dan melupakan, dalam banyak kasus, adalah sebuah "paket" yang tidak terpisahkan.

Mengapa sih kita harus belajar memaafkan?

Gua termasuk salah seorang traveler yang pada saat traveling tidak suka membawa barang terlalu banyak. Kalo bisa, bawa barang seminimal mungkin, dan semua diusahakan supaya bisa cukup dibawa dengan satu ransel ukuran sedang saja. Gua paling gak suka kalo harus menjinjing barang di saat bepergian, tangan jadi gak bebas rasanya. Bawa koper kecil yang ada rodanya aja kadang udah males, apalagi kalo disuruh bawa koper segede gaban yang saking gedenya, sampe anak tapir pun bisa masuk ke dalemnya? Ribet banget, bikin males.

Nah, rasa benci dan dendam itu ibaratnya sebuah koper besar yang harus kita bawa ke mana-mana. Bayangkan, betapa merepotkannya jika harus terus-menerus menyeretnya di dalam kehidupan sehari-hari? Ke mana pun kita pergi, ke kampus, ke kantor, bahkan saat berlibur sekalipun, koper itu harus terus kita bawa. Apalagi kalo ternyata orang yang kita benci itu jumlahnya banyak? Kopernya tambah berat, tambah banyak, tambah ribet. Dan percaya deh, kamu gak akan bisa berjalan jauh, jika harus terus menyeret beban yang begitu banyak.



Ya, membenci seseorang itu memang merepotkan. Jaman sekolah dulu, gua pernah benci setengah mati sama satu orang. Saking bencinya, setiap ada topik pembicaraan yang berkaitan dengan orang itu, gua bakal langsung bete. Meskipun benci, tapi sebenernya gua juga merasa gak berdaya. Tiap pergi ke sekolah, gua bakal terus ketemu sama orang itu. Dan orang itu juga tetep nyebelin. Rasa benci dan dendam gua tidak mampu merubah keadaan.

Ngeliat gua yang seperti itu, bokap gua pernah nasehatin gua gini : Membenci seseorang itu sebenernya ruginya cuma di diri kita sendiri. Orang yang kita benci itu enak makan, enak tidur, cuma kita sendiri aja yang terus-terusan mikirin dia, terus-terusan bete dan ngerasa ga nyaman karena dia.  

Nasehat bokap itu, bener-bener membuat gua merasa ditampar. Ya, dalam hal ini, membenci seseorang itu rasanya memang mirip seperti CINTA YANG BERTEPUK SEBELAH TANGAN. Melelahkan dan menyakitkan. Dan pada akhirnya, cuma kita doank yang capek sendiri.

Sayangnya, di dunia ini ga ada alat yang bisa membuat orang yang kita benci itu lenyap dari hidup kita. Yang bisa kita lakukan untuk membuat diri kita tidak terus-terusan tersiksa dan terbebani adalah...dengan memaafkan, dan melupakan.

Memaafkan, adalah hal yang sangat sulit untuk dilakukan. Orangnya udah minta maaf aja kadang kita masih gak bisa maafin, apalagi kalo orangnya tidak minta maaf ke kita, atau kasus lebih parahnya, tidak merasa bersalah sama kita? Wah, boro-boro mau maafin, yang ada rasanya kita pengen gampar mukanya pake kaktus raksasa. Tapi, dalam hidup ini seringkali orang yang paling harus kita maafkan adalah orang yang telah menyakiti kita dan tidak meminta maaf.

Kalo orang yang hubungannya dekat dan baik sama kita, sahabat misalnya, biasanya setelah sadar akan sadar akan kesalahan mereka, mereka akan inisiatif untuk meminta maaf. Dan biasanya kita memaafkan mereka karena kita masih menginginkan mereka di dalam hidup kita.

Tapi percaya deh, pada kenyataannya, orang-orang yang kita benci itu kebanyakan adalah orang-orang yang gak akan pernah minta maaf sama kita. Orang-orang yang bahkan tidak merasa tela menyakiti kita. Orang-orang yang tidak kita inginkan berada di dalam hidup kita.

Nah, kalo mereka minta maaf aja nggak, buat apa kita harus memaafkan mereka?

Well, jawabannya simpel.
Maafkanlah mereka, bukan karena mereka pantas dimaafkan, tapi karena kita pantas mendapatkan kedamaian.

Mungkin bakal banyak teman-teman pembaca yang tidak setuju sama pemikiran gua ini. Tapi ya, di sini gua mau menekankan, bahwa kita memaafkan orang-orang yang telah menyakiti kita itu, bukan demi kebaikan mereka, tapi demi kebaikan diri kita sendiri.

Memaafkan orang yang bersalah kepada kita juga adalah sebuah bentuk penghargaan bagi diri kita sendiri. Memaafkan berarti kita mengakui kelemahan kita, tapi pada saat yang sama, kita juga membebaskan dari dari belenggu benci dan dendam. Pada saat kita memaafkan orang yang bersalah kepada kita, sebenarnya kita juga sedang memaafkan diri kita sendiri.

Memaafkan, tidak akan membuat luka hati kita lenyap begitu saja. Tetapi, memaafkan dapat membuat kita terhindar dari rasa sakit, tekanan batin, dan konflik yang berkepanjangan. Memaafkan, memang tidak dapat mengubah masa lalu, tapi memaafkan dapat membukakan pintu bagi masa depan yang lebih baik.

"To forgive is to set a prisoner free and discover that the prisoner was you." - Louis B. Smedes

Kenangan Di Rumah Nenek

$
0
0


Berkunjung ke rumah Nenek adalah hobi favorit gua sewaktu kecil.

Kakek dan Nenek tinggal di sebuah rumah kecil di daerah Lembang, di pegunungan luar kota Bandung. Waktu gua kecil, suasananya masih asri banget. Sejauh mata memandang cuma terlihat padang rumput dan sawah yang menghijau. Udaranya sejuk, angin sepoi-sepoi seolah-olah menari mengiringi suara kicauan burung. Setiap ada libur, Papa selalu ajak gua dan adik gua berkunjung ke sana. Kadang cuma menginap satu malam, kadang bisa beberapa hari, dan pernah juga sampai dua minggu.

Kakek dan Nenek mereka suka menanam sayur dan memelihara hewan ternak sendiri. Ayam, kelinci, anjing, bahkan di suatu masa juga pernah ada kodok dan burung. Kakek punya sebuah kolam kecil di halaman yang isinya penuh dengan ikan mujair dan gurame yang gemuk-gemuk. Kalo gua lagi berkunjung ke sana, Kakek suka menangkap beberapa ikan dan memasaknya buat gua. Masakan Kakek enak banget, walaupun bahan-bahannya sederhana, tapi rasanya ga kalah sama masakan di restoran-restoran Chinese food ternama.

Kalo lagi Tahun Baru Imlek, keluarga besar suka mengadakan acara kumpul dan makan-makan di rumah Nenek. Sampai hari ini, rasanya kurang lengkap kalo merayakan Imlek tanpa makan sup Loushufen (老鼠粉) buatan Nenek yang rasanya khas itu.



Kadang Papa juga suka ngajak gua hiking, jalan kaki ke hutan pinus di dekat sana. Main air di sungai yang airnya bening banget, atau tidur-tiduran di padang rumput yang penuh bunga. Terbengong-bengong melihat tanaman putri malu yang daunnya bisa menutup kalau disentuh, lomba meniup dandelion, atau bercanda bersama belalang dan serangga-serangga kecil. Di situlah gua belajar mencintai alam. Kalo cuacanya lagi bagus, di sore hari Papa juga suka ajak gua menyelinap ke kompleks penginapan dan di dekat sana dan numpang berendam di kolam air belerang punya mereka.

Kalo lagi males main di luar, biasanya gua hobi tengkurap di sofa dan corat-coret di buku gambar gua. Kadang kalo lagi bosen, gua suka mengkhayal cerita dan maen perang-perangan menggunakan magnet-magnet kulkas kepunyaan Nenek. Kakek punya koleksi film-film silat Tiongkok, kadang gua suka ikutan nonton meskipun kagak ngerti bahasanya. Nenek paling suka denger cucunya menyanyi, gua dan adik gua sering disuruh nyanyi sama dia, terutama kalo lagi di dalam mobil.

Setelah remaja pun, gua masih suka main ke rumah Nenek. Cuma kebanyakan bukan bareng keluarga, tapi bareng temen atau bareng anak-anak pramuka. Gua dan temen-temen suka maen kejar-kejaran dan perang air di halaman, dan malemnya kita bikin api unggun atau BBQan di pekarangan belakang. Meskipun setiap kali kita bawa makanan sendiri, tapi Kakek dan Nenek kadang tetep suka masakin beberapa makanan atau buah-buahan untuk kita.

Setelah kuliah pun, hampir setiap malam Tahun Baru, gua dan temen-temen selalu bikin acara kumpul-kumpul di rumah Nenek. Balkon rumah Nenek bagaikan tempat duduk Skybox VVIP untuk menikmati keindahan pesta kembang api di seluruh penjuru Kota Bandung. Selain nonton kembang api, kita juga suka begadang main kartu dan boardgame sampai subuh. Di pagi hari, sewaktu temen-temen gua masih pada bobo, kadang Nenek suka ngobrol sama gua, ngobrolin soal masa depan dan juga soal calon istri, hehehe. Gua lebih sering ngobrol sama Nenek daripada sama Kakek, soalnya Kakek ngomong Bahasa Indonesianya kurang lancar, jadinya gua suka ga ngerti dia ngomong apa. Tapi meskipun tidak diungkapkan pake kata-kata, tapi gua tau kalo Kakek dan Nenek, dua-duanya sayang sama gua.



Gua punya sejuta kenangan indah di rumah Nenek. Gua inget dulu gua suka lari-lari, merangkak, mengejar-ngejar ayam, dan memanjat pohon di pekarangan. Gua inget dulu pernah hampir digigit anjing, tapi ditolongin sama Kakek. Gua inget sering ikut Nenek ngasih makan anjing-anjing liar di dekat villa hingga akhirnya ada beberapa ekor yang "membelot" jadi anjing penjaga villa. Gua inget pernah dua kali nyatain cinta ke cewe yang suka di situ, sekali di balkon, sekali lagi di ruang tamu waktu subuh-subuh.

Kenangan di rumah itu, gua masih inget semuanya.

Rumah itu pun sampai hari ini masih ada.

Tapi Kakek dan Nenek sudah tidak ada.

Kakek berpulang tahun 2012 yang lalu, tepat beberapa hari sebelum gua dapet beasiswa ke China pertama kali. Kakek pergi sebelum gua sempat kasih tau dia, bahwa gua dapet beasiswa untuk menuntut ilmu ke tanah leluhur. Gua ga sempet ngerasain gimana rasanya ngobrol pake Mandarin sama Kakek atau dengerin kisah-kisah yang ingin dia ceritakan.

Dan nenek, tadi malam berpulang. Setelah 3 tahun berjuang melawan penyakitnya, akhirnya hari ini dia terbebas dari semuanya.

Gua gak bisa pulang ke Indonesia, gak bisa melihat wajahnya untuk terakhir kali, tapi percaya kalo Nenek sekarang udah bahagia, berkumpul kembali dengan Kakek di Surga.

Selamat jalan, Popoh. Terima kasih untuk segalanya.



婆婆,祝你一路走好。我不会忘记你,我会为你而努力,让你感到骄傲。

I'll miss you, Grandma.

Arti Sebuah Nama

$
0
0
my name is Keven
29 tahun yang lalu, saat seorang bayi ganteng lahir ke dunia, orangtuanya memilih untuk menamakan bayi itu "Keven". Dari mana sih asalnya nama "Keven" itu?

Pada tahun 1980an, nama "Kevin" masuk ke dalam top 20 favorit first name untuk anak laki-laki di Inggris. "Kevin" berasal dari bahasa Irish kuno, "Cóemgein" yang artinya handsomely beloved. Sementara nama "Kevin" sendiri pada saat itu sering diasosiasikan kepada Saint Kevin yang kemudian mengandung arti kind, honest, and handsome.

"Keven" adalah "Kevin" dalam bahasa/aksen Belanda. Kata mama gua, waktu gua lahir, nama "Kevin" dan "Stephanie" adalah dua nama yang paling populer untuk bayi. Nah supaya gua ga jadi just another Kevin di dunia, mama gua memilih untuk kasih gua nama "Keven" Memang bukan nama yang lazim di Indonesia, tapi berkat mama gua, sepanjang gua sekolah dari TK sampe kuliah, Im the only Keven around, hahaha. Bangga banget gua.

Gua denger tadinya mama gua mau kasih gua nama Keven Kirby, tapi akhirnya ga jadi dan jadi pake Alberto. Nama tengah gua yaitu "Alberto" juga mengandung arti yang ga kalah keren. "Alberto" berasal dari bahasa latin "Albertus" yang artinya bright, noble, famous. Sementara Kirby akhirnya jadi nama anjing Schnauzer gua yang beberapa tahun yang lalu sempet gua populerkan di blog. Abee tuh nama panggilannya, nama aslinya adalah Kirby.

Sementara nama belakang gua "Yoesup" berasal dari marga keluarga bokap gua "Yoe"
Asalnya nama belakang gua tuh "Yoesuf", pake F, bukan pake P. Tapi dasar, karena petugas yang bikinin gua akte lahir waktu itu adalah orang Sunda, entah gimana ceritanya, nama gua di akte lahir tiba-tiba berubah jadi "Yoesup", pake P. Ya sudahlah, itung-itung tanda bakti gua kepada tanah Sunda yang sudah jadi tempat gua numpang makan dan boker selama 25 tahun, hehehe.

Kenapa Yoe harus dijadikan Yoesuf? Kenapa ga jadi Keven Alberto Yoe aja namanya? Karena waktu jaman Orba dulu, orang Tionghoa dilarang menggunakan nama berbau Tionghoa pada saat mendaftarkan akte lahir. Sementara menurut budaya Tionghoa, anak harus dinamakan sesuai marga sang ayah, sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur dan juga sebagai jati diri sang anak kelak.

Makanya, akhirnya banyak orangtua Tionghoa yang diam-diam mengkonversi nama Mandarin anaknya ke dalam nama Indonesia.

Contoh :
1. Orang Tionghoa yang bermarga Tan suka menggunakan "Margatan" atau "Tanuwijaya" sebagai nama belakang, sementara orang Tionghoa yang bermarga Li suka menggunakan "Rusli" atau "Roesli" sebagai nama belakang.
2. Anak perempuan yang bernama Mandarin "Mei Ling", menggunakan nama Indonesia "Melina", yang bernama Mandarin "Pei Ling" menggunakan nama Indonesia "Paulina"

Kebayang ya, betapa keras perjuangan para orangtua Tionghoa saat itu demi bisa menyisipkan marga keluarga ke dalam nama anaknya?

hello my name is
Orang tua ga sembarangan kasih kita nama lho, karena menurut kepercayaan di Barat dan di Timur, nama mengandung doa, berkat, dan harapan orang tua terhadap anaknya. Dan percaya ga percaya, it's true. Waktu gua playgroup dulu, gua pernah ditonjok satu orang anak dan pas gua disuruh nonjok balik, gua ga mau. Gua ga inget kenapa, tapi mama gua bilang, itu karena nama gua mengandung doa dan harapan dia agar gua jadi seseorang yang ramah, baik hati, dan penuh kasih. Yah didikan orang tua juga berpengaruh sih.

Jadi boleh dibilang melalui post ini gua mau menyatakan ketidaksetujuan gua atas pernyataan Shakespeare "Apalah arti sebuah nama?" Nama tuh banyak artinya lagi. Bayangin aja kalo dulu orang tuanya Shakespeare ngasih dia nama "Semprit", bukan "Shakespeare", mungkin hal itu akan berpengaruh terhadap gaya dia memberi nama tokoh dalam dramanya. Mungkin kita ga akan mengenal Romeo and Juliet tapi malah jadi Rama dan Juleha...hahaha. Atau mungkin dia malah galau karena dibully orang seumur hidup akibat namanya, akhirnya dia jadi gila sebelum sempet nulis karya. Anything can happen right?

Waktu kuliah di China dulu, gua kenal seorang cewe yang namanya Kagumi. Pertama kali gua denger namanya Kagumi, gua pikir dia orang Jepang. Eh ga taunya orang Indonesia! Terus nama lengkapnya tuh Kagumi Parasnya. Edan...UNTUNG CANTIK! Seriusan! Coba kalo jelek mukanya, bisa2 seumur hidup dia menanggung beban. Namanya bukan menjadi berkat, tapi menjadi kutukan!

Ada juga orang yang saking ngefansnya sama suatu hal, lantas ngasih nama anaknya berdasarkan hal tersebut. Gua pernah denger ada anak namanya Google, Nokia, atau Pentium, malah dulu waktu gua lagi kunjungan ke panti asuhan, gua pernah ketemu anak yang namanya Marlboro. Seriusan. Jadi tu anak ditinggalin di pintu panti asuhan sama orang tuanya beserta selembar kertas kumal yang bertulisankan "Tolong titip Marlboro" Wah, itu kalimat ambigu lho sebenarnya!
Pertama, mungkin memang Marlboro itu adalah nama anaknya. Atau kedua, jangan-jangan orang tuanya nitip minta dibeliin Marlboro? Nah lho, bingung kan? Gua cuma berharap ga ada yang tega ngasih nama anaknya "Tori-tori", hahaha...

Nama anak kembar juga ga kalah kontroversialnya. Gua sering liat anak kembar namanya sengaja dibikin berima. Tini-Tono, Niko-Niki, Asri-Usro, Asep-Usop. Nah masalahnya gua pernah ketemu anak kembar namanya Asep dan Usop, Asepnya cowo, Usopnya cewe. Nama lengkapnya Usop Fitrimah bin Mamad kalo ga salah. EDAN, ga kasian tuh??? Yang bener aja, anak cewe, manis kayak gitu dikasih nama Usop? Nama yang sama kayak tokoh di komik One Piece yang hidungnya kayak timun itu? Haduhhhh...

Jadi buat kalian, wahai para calon-calon orang tua, tolong pikirin bener-bener nama anak kalian. Jangan sampe kalian asal-asalan ngasih nama dan nama itu akhirnya jadi beban seumur hidup buat anak kalian. Nama itu ga cuma harus indah, tapi kalian juga harus pikirin efek nama itu terhadap kehidupan sang anak nanti. Gua yakin ga ada satupun anak Indonesia yang bangga dikasih nama Jamban atau Jembut, walaupun kalau diterjemahkan ke dalam bahasa Zimbabwe artinya adalah Ganteng dan Cantik.

you call me what

Yah, gua akui, memberi nama itu memang bukan suatu hal yang mudah. Gua memang belom punya anak (nikah aja belom), tapi gua udah ngerasain betapa sulitnya mencarikan nama yang tepat untuk orang lain.

Waktu gua mulai ngajar di China November 2016 yang lalu, di ada sekitar 20 anak jurusan Bahasa Indonesia yang nodong gua minta dikasih nama Indonesia. Apa sih susahnya? Tinggal asal aja kasih mereka nama Indonesia super standar ala Budi, Rani, Ani, dll, mungkin temen-temen pembaca berpikir begitu. Tapi sayangnya, gua tuh orangnya perfeksionis. Ngasih nama sapi di game Harvest Moon aja biasanya gua butuh mikir 5-10 menit, lah ini ORANG lho yang minta dikasih nama. Mana mungkin gua kasih nama asal-asalan?

Demi mempermudah gua nyari ide, gua minta foto dan nama Mandarin mereka. Lalu gua ngabisin waktu sekitar 12 jam untuk mengobrak-abrik database nama bayi di Internet. Gua pengen kasih mereka nama yang "Indonesia Banget", kayak Annisa, Rangga, Kirana, dll, makanya gua riset mati-matian.

Akhirnya, setiap anak, gua kasih tiga buah karton berisi tiga nama : dua nama yang punya ciri khas Indonesia dan satu nama yang agak mainstream. Tiga-tiganya tentu punya kesamaan arti atau bunyi dengan nama Mandarin mereka. Andai kata mereka tidak puas dengan ketiga pilihan nama tersebut, mereka boleh tukeran sama karton punya temennya. Dan dua pertemuan kemudian, akhirnya semua murid gua punya nama Indonesia.



Mau tau, nama-nama apa saja yang mereka pilih? Yuk, intip foto di bawah ini :

Coba kalian tebak...
Mana yang namanya pake salah satu dari tiga pilihan yang gua kasih
dan mana yang namanya hasil nyari sendiri?

nanas annisa mario


Gua ceritain sebagian aja ya...
(Kalo penasaran sama sisanya, silahkan tanya lewat kotak komentar di bawah ini)

Primus, penggemar berat film Transformers. Dia request pengen namanya berbunyi mirip Prime/Prima, akhirnya gua kasih dia nama Primus, supaya mirip sama nama aktor pemeran Panji, Manusia Millenium hehehe.

Annisa, nama aslinya Qiao An. Dia milih nama Annisa karena bunyi An di Annisa mirip sama bunyi An di nama Mandarinnya.

Mario, ini nama yang dia pilih sendiri karena dia adalah penggemar beratnya aktor Thailand Mario Maurer, hahaha. Semoga udah tua nanti dia ga cepet botak kayak Mario Teguh hehehe

Dewi, nama Mandarinnya ada huruf 仙 yang artinya bidadari, jadi gua kasih dia nama Indonesia yang artinya sama

Nanas. 
Dari semua nama di atas, mungkin ini nama yang paling unik.
Dan ya, sesuai tebakan kalian, ini nama pilihan dia sendiri.
Dia suka makan Nanas, jadi ya...dia pilih nama Nanas, hehehe

Btw itu yang ada di foto baru sebagian, masih ada beberapa murid lagi yang waktu itu ga ikutan difoto. Nanti kapan-kapan gua ceritain deh di blog ini.

Oke, kali ini segini dulu ya postingannya. Sampai ketemu di postingan berikutnya, hehehe...


Tips-Tips Mendapatkan Beasiswa ke China

$
0
0
dunhuang world is a book

Waktu gua kecil dulu, gua paling males kalo disuruh les Mandarin. Seriusan. Selain susah ngafalin nadanya, bentuk tulisannya yang kayak cacing itu beneran sukses bikin gua sakit kepala. Jadi, meskipun udah dipaksa les selama 3 tahun sewaktu di bangku SD, pada akhirnya cuma sedikit banget yg nempel di kepala gua. Dan sewaktu gua masuk kuliah, yang tersisa di kepala gua cuma satu kalimat "Wo ai ni" saja, sisanya hilang tanpa bekas. Gua pikir...ah buat apa belajar Mandarin? Ga ada gunanya. Lebih baik belajar Bahasa Inggris aja, toh katanya Bahasa Inggris itu bahasa internasional kan?

Seumur hidup gua ga pernah terpikir bahwa suatu hari nanti bakal kuliah, apalagi kerja di China. Tapi ya hidup manusia ga ada yg tau. Kalo kalian adalah pembaca setia blog gua, pasti udah ga asing sama kisah gua mengejar cinta sampai ke China donk? Ya, tahun 2011-2013 silam, gua mengalami kisah cinta terhebat di dalam hidup gua. 

Awalnya gua sekolah ke China cuma demi mengejar cinta, eh siapa yang nyangka bahwa ternyata gua bisa lanjut studi S2 di China dengan beasiswa full. Dan gua bisa bilang, masa-masa belajar bahasa dan S2 di China selama 4 tahun itu, adalah masa-masa paling indah di dalam hidup gua. Kemampuan dan kepribadian gua ditempa di perantauan. And the rest, as they say, is history.

Gua lulus S2 bulan Juli 2016, dan kemudian gua dapet kerjaan impian gua : jadi dosen di universitas bahasa asing di China.

beasiswa kuliah cina tiongkok


Bagaimana sih cara dapet beasiswa ke China?
Itu adalah pertanyaan yang paling banyak gua dapatkan dari para pembaca blog ini. Dan karena itu, melalui postingan kali ini, gua mau menjelaskan sedetil-detilnya.

Dalam satu dekade terakhir ini, orang-orang dari seluruh dunia berbondong-bondong pergi ke China untuk belajar Bahasa Mandarin. Menurut statistik Sina Weibo, pada tahun 2015, ada sekitar 53.000 pelajar asing dari 76 negara yang datang ke China untuk belajar Mandarin. Pemerintah China juga membagikan banyak sekali beasiswa setiap tahunnya. Menurut statistik Sina Weibo, pada tahun 2015 total ada sekitar 7000 jatah beasiswa yang dibagikan bagi pelajar asing yang ingin belajar Bahasa Mandarin atau melanjutkan studi di China.

Secara garis besar, beasiswa ke China itu dibagi ke dalam 4 jenis:

1) Beasiswa Confucius Institute
Beasiswa ini biasanya diberikan bagi siswa berprestasi (pemenang kompetisi Chinese Bridge misalnya) atau guru Bahasa Mandarin yang ingin memperdalam Bahasa Mandarin dan ilmu Pengajaran Bahasa Mandarin di China.

Sisi positif :
1) Beasiswa ini mengcover seluruh biaya studi di China (biaya kuliah + asrama + biaya hidup), dan para peraih beasiswa setiap tahunnya bakal dibayarin study tour gratis ke aneka tempat eksotik di China. 
2) Para peraih beasiswa yang sudah lulus pun bisa mencari pekerjaan sebagai pengajar Bahasa Mandarin melalui Confucius Institute yang tersebar di seluruh dunia.

Sisi negatif :
1) Syaratnya berat. Untuk apply S2 Pengajaran Bahasa Mandarin (2 tahun) misalnya, minimal harus punya sertifikat HSK 5. Setelah dapet beasiswa pun, di akhir tahun pertama kuliah harus lulus ujian HSK 6. Kalo ga lulus, beasiswanya diberhentikan di tengah-tengah. 
2) Di beberapa kampus terkenal, beasiswa ini diberikan dengan sistem eliminasi. Tahun pertama, ada 20 orang yang dapet beasiswa full misalnya. Di tahun keduanya, mungkin cuma setengahnya yang bisa lanjut dapet beasiswa full.

Kontak :
Saat ini, setau gua Confucius Institute di Indonesia belom punya website resmi. Kalo mau daftar, harus datang langsung ke kantornya. Yang di Jakarta ada di Universitas Al-Azhar, yang di Bandung ada di Universitas Kristen Maranatha.


2) Beasiswa CSC (Chinese Scholarship Council)
Beasiswa ini umumnya ditujukan bagi mereka yang ingin S1/S2/S3 di China. Ada universitas tertentu yang juga memberikan bonus 1 tahun belajar bahasa bagi mereka yang Bahasa Mandarinnya masih kurang baik.

Sisi positif :
1) Pilihan universitas + jurusannya banyak, dan kuotanya lebih banyak daripada beasiswa-beasiswa lainnya.
2) Beasiswanya full mengcover seluruh biaya studi di China (biaya kuliah + asrama + biaya hidup)
3) Ga pake sistem eliminasi, jadi selama nilai kamu bagus, tidak berbuat onar atau bolos berlebihan, beasiswa kamu terjamin lancar sampai lulus.
4) Boleh menyebrang jurusan. Misalnya kamu S1nya informatika, terus S2nya mau bahasa, boleh banget, asal mampu.

Sisi negatif :
1) Cara daftarnya agak ribet (baca sendiri di websitenya ya)
2) Saingannya banyak banget. Kalo mau pasti dapet, harus daftar lewat agen atau kenalan orang dalam di kampusnya.

Website :

3) Beasiswa Lokal/Provinsi
Beasiswa ini biasanya diberikan melalui kerjasama antara universitas Indonesia dan universitas China jadi semacam pertukaran pelajar gitu. Beasiswa ini biasanya diberikan hanya untuk "orang dalam", alias hanya untuk murid atau pelajar yang berada di bawah naungan institut tertentu. Kalo mau tau soal beasiswa ini, bisa tanya ke universitas yang ada fakultas Bahasa Mandarinnya atau ke tempat-tempat kursus Bahasa Mandarin.

4) Beasiswa Swasta
Beasiswa ini biasanya adalah bentuk kerjasama perusahaan China dan perusahaan asing. 

Sisi positif :
1) Jumlah uang beasiswanya besar banget, bisa hidup foya-foya
2) Asramanya bagus banget, udah kayak hotel
3) Biasanya begitu lulus kamu bakal langsung dikontrak untuk kerja di perusahaan China/asing yang mensponsori kamu

Sisi negatif :
1) Jurusannya spesifik, biasanya malah kamu gak bisa milih, dipilihin sama yang menyelenggarakan beasiswanya
2) Kuotanya sangat terbatas, dan waktu kemunculannya tidak bisa diprediksi, jadi tergantung hoki banget.


Setelah membaca uraian di atas, tentunya sekarang kalian mengerti kondisinya. Yang paling besar kemungkinannya untuk bisa kamu dapatkan ya antara beasiswa no 1 atau no 2, TAPI syaratnya ga mudah, pesaingnya juga banyak. Jaman gua dulu sebenernya syaratnya lebih longgar daripada sekarang, tapi karena peminatnya juga semakin banyak, makanya sekarang jadinya lebih ketat syaratnya.

Cara terbaik untuk meningkatkan kemungkinan kamu mendapatkan beasiswa adalah dengan punya kemampuan dasar Bahasa Mandarin dan sertifikat HSK. Semakin tinggi level HSK yang kamu miliki, semakin besar juga peluang kamu mendapatkan beasiswanya. 

beasiswa kuliah cina tiongkok

Kalo pengen dapet beasiswa yang cuma untuk belajar bahasa doank, mending lupain aja. Yang mau belajar Bahasa Mandarin ke China tuh BUANYAK BANGET, ada ribuan orang dari segala penjuru dunia. Jadi beasiswa untuk program bahasa itu selain jumlahnya sangat sedikit (biasanya di univ-univ yang tidak terkenal), pesaingnya juga banyak banget. 

Kalo kamu pengen belajar Bahasa Mandarin di China, cuma ada dua cara
1. Jalur non-beasiswa alias bayar sendiri
2. Ambil paket beasiswa S1/S2/S3 plus belajar bahasa satu tahun

Tapi untuk mendapatkan beasiswa S1/S2/S3 juga bukanlah hal yang mudah kalo kemampuan Bahasa Mandarin kalian masih di bawah rata-rata, soalnya sertifikat HSK juga menjadi syarat dasar bagi kalian yg mau kuliah S1/S2/S3 di China.
S1 - minimal harus HSK 4
S2 - minimal harus HSK 5
S3 - minimal harus HSK 6

Bukannya kenapa, tapi kalian tuh kuliahnya di China lho, jadi sebagian besar kuliahnya pasti dibawakan menggunakan Bahasa Mandarin sebagai bahasa pengantar. Kalo kemampuan Mandarin kalian belom cukup, yang ada kalian cuma bakal bengong di kelas, gak akan ngerti apa-apa.


Jadi gimana donk?
Banyak orang yang curhat ke gua bahwa akhirnya mereka menemukan jalan buntu akibat kemampuan Bahasa Mandarinnya tidak cukup. Untuk itu, solusinya cuma ada dua,

Jalur normal
Daftar kursus Bahasa Mandarin dulu di Indonesia. Belajar yang rajin selama 1-3 tahun sampai bisa mencapai level minimum HSK yang dibutuhkan untuk daftar beasiswa S1/S2/S3. 

Jalur express
Belajar Bahasa Mandarin ke China dengan biaya sendiri selama 1-2 semester (6-12 bulan), baru kemudian apply beasiswa S1/S2/S3.

beasiswa kuliah cina tiongkok

Kenapa belajar Bahasa Mandarin harus sampai pergi ke China segala?
Memang apa bedanya sih belajar Bahasa Mandarin di Indonesia dan di China?
Well, faktor yang paling penting di saat kita belajar bahasa asing adalah LINGKUNGAN.

Kalo di Indonesia, kalian cuma belajar di tempat kursus doank. Selesai kursus, udah deh, lupa. Mau latihan ngomong juga mau latihan sama siapa? Kalopun ada orang yang ngajakin kita ngomong Mandarin, biasanya kita masih ngerasa kagok, malu, untuk buka mulut.

Kalo di China, kalian sehari tidak cuma belajar di kelas selama 3-4 jam. Di luar kelas pun, kalian akan TERPAKSA berbicara menggunakan Bahasa Mandarin. Mau ga mau, suka ga suka, harus ngomong pake Mandarin untuk bisa hidup! Efeknya, kemampuan Mandarin kalian akan maju dengan sangat pesat.

beasiswa kuliah cina tiongkok


Waktu pertama berangkat ke China dulu, gua bisa dibilang mulai belajar dari NOL. Selama di Indonesia memang pernah kursus intensif 2-3 bulan, tapi bisa dibilang GA KEPAKE karena begitu sampe sini, gua shock...anjir, orang China lokal kok ngomongnya CEPET PISAN??? Pada gak bisa Bahasa Inggris pula! Gua serasa jadi orang bisu tuli! (baca kisah gua mencari KFC dan McD di China)

Tapi ya, kemampuan gua meningkat dengan pesat.
Setelah 1 minggu, gua udah bisa belanja sendirian.
Setelah 3 bulan, gua udah bisa semua percakapan sehari-hari, udah berani traveling sendirian ke kota laen.
Setelah 6 bulan, gua udah bisa ngobrol dan bercanda pake Mandarin.
Setelah 1 tahun, ngomong denger baca tulis sehari-hari, semua lancar. Lulus HSK 4 dengan nilai nyaris sempurna.

Dan gua ga pernah MALU untuk buka mulut, meskipun pada awalnya grammar gua kacau balau. Kenapa? Karena gua gak sendirian. Di sini ada banyak temen dari mancanegara yang sama-sama belajar bareng gua. Toh yang Bahasa Mandarinnya tergagap-gagap bukan cuma gua seorang, hehehe, jadi cuek aja. 

Setelah berangkat ke China, gua juga baru menemukan bahwa bule juga banyak yang nggak bisa Bahasa Inggris! Jangankan orang Asia, orang Eropa Timur aja banyak kok yang gak bisa Bahasa Inggris. Akhirnya gua lebih banyak komunikasi sama orang negara lain pake Bahasa Mandarin daripada Bahasa Inggris.

Memang bener kata Laoshi gua, belajar satu semester di China tuh sama dengan belajar 3 tahun di negara sendiri.

beasiswa kuliah cina tiongkok

Salah satu hal seru lain yang bisa kalian temukan di saat sekolah di China adalah pertukaran budayanya. Seperti yang gua udah gua bilang di atas, satu dekade terakhir ini, orang-orang dari seluruh dunia tuh sekarang sedang berbondong-bondong pergi ke China untuk belajar Mandarin. Jadi, selama studi di China ini, kalian bisa berteman dengan orang dari banyak negara.

Selain belajar, biasanya di kampus akan ada banyak-banyak event pertukaran budaya, misalnya festival kebudayaan internasional di mana setiap pelajar diminta untuk membuka stand pameran dan memamerkan budaya serta menjual makanan khas negaranya. Salah satu pengalaman menarik dan gak terlupakan yang pernah gua alami adalah waktu kita diminta pake baju sinterklas dan berkunjung ke panti asuhan. Pokoknya banyak deh cerita-cerita seru yang gua alami selama kuliah di China.

beasiswa kuliah cina tiongkok

Jadi, buat kalian yang memang serius, niat, mau melanjutkan studi ke China dan memperlancar Bahasa Mandarin, ya mulailah belajar Bahasa Mandarin dari sekarang. Menurut survey, pengguna Bahasa Mandarin di seluruh dunia itu jumlahnya sekarang ga kalah banyak sama pengguna Bahasa Inggris. Apalagi, Bahasa Mandarin pada tahun 2015 sudah ditetapkan menjadi salah satu BAHASA INTERNASIONAL oleh PBB. 

Bisa Bahasa Mandarin itu banyak banget keuntungannya. Setiap hari gua liat banyak banget lowongan kerja yang berhubungan dengan Bahasa Mandarin yang bertebaran di grup-grup Whatsapp dan LINE. Ga cuma jadi penerjemah, banyak banget posisi-posisi tinggi yang ditawarkan bagi orang-orang yang bisa Bahasa Mandarin.

Selain bikin kita gampang cari kerja, kemampuan Bahasa Mandarin itu bisa menjadi daya jual tersendiri. Temen gua pernah ada yang cerita sama gua bahwa di perusahaan internasional tempat dia bekerja, fresh graduate yang bisa Bahasa Mandarin itu gaji awalnya bisa dua kali lipat fresh graduate lainnya.

Jadi tunggu apa lagi?

beasiswa kuliah cina tiongkok


Oke segitu dulu ya postingan kali ini. Semoga apa yang share gua di sini bermanfaat buat temen-temen pembaca semuanya.

Tambahan Info
Di Nanning (provinsi Guangxi, Tiongkok) lagi ada universitas yang ngasih promo harga murah untuk orang Indonesia yang mau belajar Mandarin lho. Universitasnya juga lumayan terkenal, ranking 70 dari 2500 universitas di seluruh China. Kalo ada yang tertarik untuk kuliah S1/S2/S3 atau belajar Bahasa Mandarin ke China, bisa kontak gua di keppi_kun@yahoo.com atau +8618269000643 (Whatsapp)

Pendaftaran ditutup tanggal 1 July 2017. Kuota terbatas. Serius only.

Mantan Sahabat

$
0
0
mantan sahabat
Jika hidup diibaratkan sebagai sebuah perjalanan, tentunya di sepanjang perjalanan ini kita akan bertemu banyak orang. Ada yang datang dan kemudian menjadi teman seperjalanan kita selama bertahun-tahun setelahnya. Ada yang hanya berpapasan dengan kita sekejab, dan kemudian menghilang begitu saja tanpa kabar. Ada juga yang meskipun hanya singgah untuk sejenak, kemudian pergi dan meninggalkan jejak mereka di hati kita. Orang-orang yang meninggalkan jejak di hati kita inilah yang mungkin sering kita sebut sebagai "mantan"

Ada mantan pacar, mantan teman sekelas, mantan teman sejawat, mantan boss, mantan pegawai, mantan sopir, dan aneka mantan-mantan lainnya. Tapi menurut gua, di antara semua mantan-mantan itu, tidak ada yang keberadaannya lebih menyakitkan daripada seorang"mantan sahabat"

Ada berbagai macam alasan mengapa seorang "sahabat" bisa berubah menjadi "mantan sahabat". Dalam kasus gua pribadi :
- ada yang lost contact karena dia pindah ke luar negeri
- ada yang karena dia nusuk gua dari belakang
- ada yang berantem karena usaha bisnis yang gagal
- ada yang karena persahabatan yang berubah menjadi cinta yang bertepuk sebelah tangan
- ada yang karena masing-masing menemukan lingkungan pertemanan baru, kemudian perlahan menjadi menjauh hingga tidak pernah bicara lagi

Tapi apapun alasannya, kepergian mereka dari hidupmu adalah hal yang paling menyakitkan yang pernah kamu alami, melebihi rasa sakit pada saat putus cinta atau ditolak oleh orang yang kamu taksir.

Karena sahabat adalah orang-orang yang pernah menjadi bagian terpenting dari hidupmu. Orang yang pernah ada di sisimu di saat suka maupun duka. Orang yang no telponnya masih kamu ingat sampai hari ini. Orang yang pernah jadi alasanmu untuk tertawa. Orang yang pernah dengerin ocehan kamu semalaman waktu kamu sedang sedih. Orang yang pernah jadi "rumah" bagi kamu.

Dan kini, kamu dan dia hanyalah dua "orang asing" yang pernah memiliki kenangan yang sama...

Mood kamu bakal langsung berubah drastis di saat kamu teringat akan saat-saat indah yang pernah kamu alami bersama mereka. Teringat akan sebuah lelucon yang hanya dapat dimengerti oleh kamu dan dia, yang pernah bikin kalian tertawa terbahak-bahak setiap kali mendengarnya. Atau di saat kamu teringat akan sebuah kisah yang pernah dia ceritakan kepada kamu, dan sampai hari ini di kepala kamu masih terbayang jelas mimik dan ekspresi dia di saat menceritakan kisah tersebut.

Dan hatimu akan terasa luar biasa sakit di saat foto kenangan kalian tiba-tiba muncul di fitur "On This Day" nya Facebook. Melihat betapa banyaknya jumlah like dan komentar saling mengejek yang dulu sering menghiasi social media kalian. Kini, semua itu hanya tinggal kenangan.

Kamu mungkin pernah mencoba mengontak beberapa dari "mantan sahabat" mu itu, sekedar bertegur sapa atau memulai pembicaraan kecil. Beberapa masih meladeni kamu ngobrol seadanya, meskipun obrolan kalian sudah menjadi sangat tidak nyambung. Dan beberapa sisanya, hanya membaca tanpa pesanmu pernah membalas.

Bersyukurlah kamu yang jumlah mantan sahabatnya lebih sedikit daripada jumlah mantan pacar yang pernah kamu miliki. Karena, seiring waktu, mantan pacar mungkin dapat kamu lupakan. Tapi seorang mantan sahabat yang menolak untuk memaafkanmu, selamanya hanya akan menjadi duri di dalam daging, sebuah kekosongan yang tak akan pernah terisi lagi, sebuah luka yang tidak akan pernah mengering.

strangers with memories


Dan sebagai penutup untuk postingan galau kali ini, gua mau mengutip sebuah kalimat yang terinspirasi dari serial "How I Met Your Mother" :

"Seiring kamu bertambah dewasa, kamu akan terkejut ketika menyadari betapa mudahnya seseorang bisa menghilang dari hidupmu selama-lamanya. Hidup ini hanya sementara, bagaimana, dan kapan ia berakhir, tidak ada yang tahu. Karena itu, jika ada seseorang yang ingin kamu jadikan bagian dari hidupmu, kamu harus mau berusaha demi dia"

"Kid, as you grow up, you will be shocked when you discover how easy it is in life to part ways with people forever. Life is fragile, and nobody know when or how it will ends. That’s why when you find someone you want to keep around, you do something about it.” ~ HIMYM

Buat yang punya kisah tentang "Mantan Sahabat" dan bagaimana menghadapi rasa kehilangan seorang sahabat, silakan share di kotak komentar di bawah ya =)
Viewing all 172 articles
Browse latest View live